Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Peristiwa di Istana Batu Tulis Sebelum Deklarasi Ganjar

Kompas.com - 21/04/2023, 14:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Keputusan tersebut diumumkan oleh Megawati di Istana Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (21/4/2023) siang.

"Dengan mengucap Bismillah, menetapkan Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai, ditingkatkan tugasnya sebagai calon presiden," kata Megawati.

Selain sebagai tempat deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDI-P untuk Pilpres 2024, sejumlah peristiwa terjadi di Istana Batu Tulis, berikut sejarahnya. 

Ganjar Pranowo resmi diusung sebagai capres PDI-P. Megawati mengumumkan hal tersebut pada Jumat (21/4/2023), di Istana Batu Tulis Bogor.Tangkapan layar/YouTube PDI-P Ganjar Pranowo resmi diusung sebagai capres PDI-P. Megawati mengumumkan hal tersebut pada Jumat (21/4/2023), di Istana Batu Tulis Bogor.

Baca juga: Resmi, Ganjar Pranowo Capres PDI-P

Sejarah Istana Batu Tulis

Dilansir dari Kompas.com, Istana Batu Tulis memiliki nama asli Hing Puri Bima Cakti yang saat ini kompleksnya dikelilingi permukiman penduduk

Lokasi tersebut pernah menjadi tempat pertemuan antara Megawati dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Jokowi.

Kompleks tersebut sudah dibangun sejak tahun 1702 ketika seorang ahli gunung berapi bernama Van Riebeeck datang berkunjung.

Van Riebeeck dulunya mendapat tugas dari pemerintah kolonial Hindia Belanda di Batavia (Jakarta) untuk memeriksa kondisi Buitenzorg atau Bogor setelah letusan Gunung Salak pada 1699.

Pada saat itu, ia mencatat lumpur dari letusan Gunung Salak menyebabkan sumbatan aliran Sungai Ciliwung.

Van Riebeeck lalu memutuskan untuk membersihkan sumbatan di aliran Sungai Ciliwung karena sungai ini menjadi sumber air bagi penduduk Batavia.

Setelah itu, ia mendapat izin untuk membangun sebuah tempat peristirahatan supaya bisa memantau aktivitas Gunung Salak.

Baca juga: Rangkuman Pertemuan Mega-Jokowi di Istana Batu Tulis: Menu Nasi Uduk hingga Bahas Pemilu

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com