Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Panda Ya Ya Asal China Disebut Ditelantarkan Bonbin AS, Ini Kisahnya

Kompas.com - 02/04/2023, 14:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kondisi Ya Ya memprihatinkan

Belakangan, foto dan video mengenai kondisi Ya Ya yang terlihat memprihatinkan dengan tubuh yang yang  kurus dan tampak tak terurus beredar di media sosial.

Gambar-gambar tersebut bahkan memancing ragam reaksi warganet di China dan negara-negara lain.

Warganet China membuat seruan agar orang-orang China yang sedang berkunjung ke luar negeri memantau kondisi panda-panda yang tengah berada di luar negeri.

Menanggapi mengenai ramainya kondisi Ya Ya, Asosiasi Taman Zoologi China menerbangkan stafnya termasuk dokter hewan ke AS, untuk memeriksa Ya Ya sekaligus menemaninya hingga kepulangannya ke China nanti.

Tak ada tanda-tanda Ya Ya ditelantarkan

Wakil Presiden Asosiasi Taman Zoologi China Xie Zhong mengatakan tak ada tanda-tanda bahwa Ya Ya sengaja ditelantarkan.

Xie menyebut, apa yang dialami Ya Ya adalah kerontokan rambut yang terjadi karena ia mengalami penyakit kulit.

Dari laporan medis yang ada, Ya Ya disebut memiliki nafsu makan yang baik dan juga berat badan yang yang stabil.

Berdasarkan tes darah Ya Ya juga dalam kondisi normal, dan dari pemeriksaan pencitraan, tak ditemukan penyakit maupun kelainan dalam tubuhnya.

Wakil yang dikirim Kedutaan Besar China di AS yang memeriksa kondisi Ya Ya juga memastikan bahwa panda tersebut selama ini dirawat dengan baik.

Rontok sejak 2006
Bulu Ya Ya rontok sedikit demi sedikit sejak tahun 2006. Kondisi tersebut terus memburuk pada tahun 2014.

Para ahli dari Kebun Binatang Memphis maupun China telah melakukan berbagai upaya pengobatan namun tak kunjung mendapatkan hasil.

"Penyakit kulit memiliki asal genetik. Seiring bertambahnya usia panda, fluktuasi hormonal yang disebabkan oleh perubahan musim dapat menyebabkan bulu yang jarang dan tidak rata," kata Xie dikutip dari ChinaDaily,

Menurut Xie, sulit untuk menyembuhkan penyakit Ya Ya dan menjadi tantangan besar bagi penangkaran panda raksasa saat ini

Kebun binatang menurutnya selama ini telah melakukan pemantauan terhadap Ya Ya dengan selalu rutin melaporkan kesehatan panda-panda ke China termasuk berat badan dan asupan makanannya.

Alasan Ya Ya dikembalikan

Selain karena masa peminjaman yang telah berahir, seorang juru bicara Kebun Binatang AS mengatakan pengembalian ini adalah bentuk kesepakatan dengan China.

Kesepakatan itu mengharuskan kebun binatang asing mengizinkan panda yang telah dipinjamkan, untuk menghabiskan hari-hari terakhir mereka di kampung halamannya, China.

Setelah kembali nanti, Ya Ya akan tinggal selama sebulan di karantina Shanghai sebelum diterbangkan ke Beijing.

Di Beijing, saat ini kandang Ya Ya sedang dalam tahap pembangunan.

Baca juga: Ramai soal Panda Merah Berdiri dan Angkat Tangan agar Terlihat Menakutkan, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com