Adapun kini, dia mengungkapkan, orang-orang Indramayu yang baik dan pulang merantau akan memberikan sebagian rezeki pada penduduk penjaga perbatasan.
"Tradisi itu agaknya telah lama mungkin dikaitkan dengan awal berdirinya Indramayu, tapi orang-orang yang ramai berderet itu baru belakangan saja," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, orang-orang di Jembatan Sewo Indramayu akan berjejer terutama di hari-hari baik, waktu di mana orang akan bersedekah.
"Seperti pada Kamis malam Jumat, hari Jumat, bulan Ramadhan, dan lain-lain," ujarnya.
Baca juga: 5 Tradisi Unik Menjelang Ramadhan di Berbagai Negara, Apa Saja?
Di sisi lain, Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar mengimbau, agar tradisi tersebut tidak dilakukan.
"Karena dapat membahayakan bagi masyarakat tersebut dan juga pengguna jalan yang lain dikarenakan dapat menjadi faktor penyebab laka lantas," kata dia kepada Kompas.com, Rabu.
Fahri mengaku, tindakan imbauan oleh pihak kepolisian sudah sering dilakukan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan tokoh masyarakat.
"Tindakan imbauan sudah sering dilakukan dan berkoordinasi dengan tokoh setempat untuk turut serta mengimbau masyarakat tersebut," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.