Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stroke: Cara Diagnosis dan Pengobatannya

Kompas.com - 29/03/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Berikut prosedur pengobatan stroke:

Mengobati stroke iskemik

Dikutip dari Institut Nasional Jantung, Paru-paru, dan Darah (NHLBI) AS, pengobatan utama stroke iskemik adalah obat tissue plasminogen activator (tPA). Obat ini harus diberikan 3 sampai 4,5 jam setelah muncul gejala.

Obat ini akan memecah gumpalan yang menghalangi aliran darah ke otak. Dokter akan menyuntikkan tPA ke pembuluh darah di lengan. Pasien penerima obat ini akan lebih cepat pulih dan memiliki lebih sedikit kecacatan daripada pasien yang tidak menerima obat.

Jika tidak dapat memiliki tPA, dokter mungkin akan memberikan obat antikoagulan atau pengencer darah, seperti aspirin atau clopidrogrel. Ini membantu menghentikan pembentukan gumpalan darah

Mengobati stroke hemoragik

Dilansir dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, pasien stroke hemoragik harus mengonsumsi obat-obatan lain dan menjalani prosedur pembedahan untuk menghentikan perdarahan dan menyelamatkan jaringan otak.

Prosedur endovaskular dapat membantu memperbaiki titik lemah atau pecahnya pembuluh darah.

Perawatan bedah jika perdarahan stroke hemoragik disebabkan oleh aneurisma atau area pembengkakan arteri yang pecah.

Pasien juga mungkin akan mengonsumsi obat penurun tekanan darah, obat antikoagulan atau pengencer darah, dan vitamin K untuk menghentikan perdarahan.

Baca juga: Daftar Makanan Pencegah Stroke, Menurunkan Risiko Gangguan Pembuluh Darah

Rehabilitasi stroke

Pasien stroke umumnya mengalami gangguan pada saraf sehingga memengaruhi aktivitasnya sehari-hari. Biasanya, mereka akan kesulitan berbicara, berjalan, dan melihat.

Untuk mengembalikan kondisi tubuh mereka seperti semula, pasien akan menjalani rehabilitasi. Prosedur ini juga dilakukan untuk membantu pencegahan stroke kembali muncul.

Berikut beberapa prosedur rehabilitasi stroke yang akan dijalani pasien.

  • Terapi wicara membantu orang yang memiliki masalah menghasilkan atau memahami ucapan.
  • Terapi fisik menggunakan latihan untuk membantu mempelajari kembali gerakan dan koordinasi yang mungkin hilang karena stroke.
  • Terapi okupasi berfokus pada melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, minum, berpakaian, mandi, membaca, dan menulis.

Terapi dan obat-obatan juga diberikan untuk membantu mengatasi depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya setelah stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com