KOMPAS.com - Penyakit stroke terjadi saat aliran darah yang membawa oksigen ke otak terhambat atau mengalami gangguan.
Stroke dapat dialami siapa saja, tanpa batasan usia. Meski begitu, ada beberapa kebiasaan yang menyebabkan risiko terkena stroke jadi lebih tinggi.
Salah satu kebiasaan penyebab stroke adalah mengonsumsi makanan kurang sehat yang bisa memicu penyakit tersebut.
Dilansir dari Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat (CDC), makanan yang tinggi akan lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, dan natrium (gula) dapat menyebabkan stroke.
Hal ini karena makanan tersebut dapat menimbulkan hambatan pada aliran darah di pembuluh arteri, termasuk ke otak.
Berikut 8 makanan dan minuman yang bisa menyebabkan stroke.
Baca juga: Benarkah Membunyikan Leher Bisa Menyebabkan Stroke?
Menurut Stroke Prevention, daging olahan atau daging merah dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan. Ini karena daging tersebut mengandung lemak jenuh yang tinggi sehingga menyebabkan penumpukan kolesterol.
Saat kadar kolesterol dalam tubuh semakin tinggi, tekanan darah juga akan meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan pembuluh darah menyempit dan terjadilah stroke.
Selain itu, produk daging olahan umumnya diproduksi dengan kadar garam tinggi. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan stroke.
Jika ingin makan daging, lebih disarankan memilih daging putih seperti ayam, kalkun, dan ikan.
Baca juga: Plus Minus Berhenti Makan Daging
Kadar gula yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Keduanya termasuk kondisi kesehatan yang dapat memicu stroke.
Oleh karena itu, mengurangi konsumsi minuman dan makanan berpemanis buatan sangat dianjurkan untuk menurunkan risiko stroke. Tindakan ini juga terbukti mengurangi risiko serangan jantung.
Makanan ringan seperti biskuit, keripik, kerupuk, dan kue biasanya tinggi akan lemak trans.
Lemak ini tidak sehat karena dapat menyebabkan penumpukan kolesterol, penyumbatan arteri, meningkatkan peradangan di seluruh tubuh, merusak lapisan dalam pembuluh darah, dan meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan semacam itu akan membahayakan bagi jantung dan aliran darah ke otak.
Baca juga: Apa Itu Stroke: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan