Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD
Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia

Dimitri Mahayana adalah pakar teknologi informasi komunikasi/TIK dari Bandung. Lulusan Waseda University, Jepang dan ITB. Mengabdi sebagai Dosen di STEI ITB sejak puluhan tahun silam. Juga, meneliti dan berbagi visi dunia TIK kepada ribuan profesional TIK dari ratusan BUMN dan Swasta sejak hampir 20 tahun lalu.

Bisa dihubungi di dmahayana@stei.itb.ac.id atau info@sharingvision.com

Empat Catatan Penting ChatGPT

Kompas.com - 27/03/2023, 06:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

CHATGPT, sebagaimana kita semua rasakan, terus “beraksi” memicu kagum. Terakhir, peranti lunak ini berhasil lulus ujian Kedokteran di Amerika Serikat!

Para peneliti menguji ChatGPT di United States Medical Licensing Exam (USMLE), yakni ujian tiga bagian yang diwajibkan dalam lisensi medis di Amerika Serikat oleh semua lulusan sekolah kedokteran.

Sebanyak 350 pertanyaan kala itu diajukan. Hasilnya? Lulus melewati passing grade 60 persen dengan skor yang diperoleh antara 52,4 persen sampai 75 persen. Ini dahsyat karena tiga tahapan ujian dilewati.

Tahapan pertama, fokus ke ilmu dasar dan farmasi, biasanya diikuti mahasiswa kedokteran yang telah menghabiskan 300-400 jam waktu belajar khusus.

Tahapan kedua, fokus clinical reasoning, manajemen media, dan bioethis, dan biasanya diikuti mahasiswa kedokteran tahun ke-4.

Tahapan ketiga, biasanya diikuti dokter yang telah menyelesaikan setidaknya enam bulan hingga satu tahun pendidikan kedokteran pascasarjana.

ChatGPT adalah pencetak berbagai rekor terkait peranti lunak. Berhasil mencapai lebih dari 1 juta pengguna hanya dalam 5 hari, serta 100 juta pengguna per Januari 2023 atau hanya sebulan lebih sejak diluncurkan Open AI pada 30 November 2022.

Mengapa dia bisa lulus kedokteran khususnya dan menarik demikian cepat dan banyak warganet dunia?

Alasan utamanya karena ChatGPT dilatih menggunakan dataset sebanyak 300 miliar kata yang berasal dari dataset berukuran 570 GB dan terdiri dari crawled laman, buku, Wikipedia, dll.

Merujuk data awal fenomenal ini dan riset penulis sebagai data scientist, ada empat catatan yang perlu diperhatikan.

Pertama, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan tetap menjadi layanan primadona sepanjang tahun ini, terutama AI for text, AI for speech, dan AI for voice.

Hal ini didorong kian majunya sub teknologi pendukung AI, yakni Automated Speech Recognition (ASR), Natural Language Processing (NLP), dan Machine Learning (ML), serta jumlah data yang kian masif.

ChatGPT sebagai bagian dari generative AI (jenis AI yang menciptakan konten baru, termasuk audio, kode, gambar, teks, simulasi, dan video) akan menghasilkan triliunan dollar AS secara nilai ekonomi. Bahkan lebih dari 150 startup sudah beroperasi di bidang ini.

Jika pendapatan industri AI for speech dan AI for voice tahun 2022 saja mencapai 11,21 miliar dollar AS, maka tahun 2029 diprediksi mencapai 49,79 miliar dollar AS atau level CAGR/pertumbuhan kumulatif 23,7 persen.

Angka itu sangat masuk akal. Sebab, ChatGPT sebagai bagian teknologi LLMs (Large Learning Machines), perkembangannya saat ini semakin memengaruhi bagaimana orang bekerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com