Hal ini merupakan tradisi penguburan kuno yang diyakini sudah ada sejak 2.000 tahun lalu. Mereka percaya, dengan menggantungkan peti di tebing akan mengurangi jarak antara jenazah dan arwah leluhurnya.
Sebelum dimasukkan ke dalam peti, jenazah didudukkan di atas kursi yang ditutup selimut. Kemudian diasapi untuk mencegah pembusukan.
Baca juga: 7 Tanaman Tertua di Dunia, Ada yang Berusia 80.000 Tahun
Di Mesir, mumifikasi orang yang sudah meninggal adalah tradisi kuno antara abad keempat dan ketujuh Masehi.
Tetapi tradisi itu masih hidup dalam masyarakat Anga di Papua Nugini. Dengan dimumikan, jenazah keluarganya dapat lebih mudah diingat daripada dikubur.
Berbeda dengan teknik Mesir kuno, suku Anga melakukan mumifikasi jenazah dengan proses pengasapan selama tiga bulan, untuk mencegah pembusukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.