Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan yang Berubah Jadi Racun jika Dipanaskan Kembali, Apa Saja?

Kompas.com - 23/03/2023, 22:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdapat sejumlah jenis makanan yang ternyata bisa berubah menjadi racun apabila dipanaskan kembali. 

Tidak hanya tekstur, rasa, dan kandungan gizinya saja yang berubah, namun makanan yang kembali dipanaskan bisa menyebabkan mual, penyakit, dan keracunan.

Oleh karena itu, apabila Anda ingin memanaskan kembali sejumlah makanan untuk menu sahur atau berbuka puasa, sebaiknya perlu berhati-hati. Anda juga harus memastikan kondisi makanan tersebut masih layak konsumsi.

Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi

Selengkapnya, berikut 7 makanan yang dapat berubah menjadi racun apabila dipanaskan kembali. 

7 Makanan yang Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan LagiKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo 7 Makanan yang Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi

7 Makanan yang bisa berubah menjadi racun jika dipanaskan kembali

1. Ayam

Ayam adalah salah satu makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali, sebab bisa memicu sejumlah dampak negatif. 

Food Standards Agency dan European Food Information Council menyebutkan, ayam dan sejumlah unggas memiliki standar kontaminasi salmonella dalam jumlah tertentu menurut Independent

Salmonella adalah kelompok bakteri pemicu diare dan infeksi di saluran usus manusia. Bakteri ini dapat hidup di saluran usus hewan yang ditularkan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan.

Ayam yang sebelumnya sudah dimasak dan sudah dingin, tidak dianjurkan untuk dipanaskan terutama jika pemanasan kembali menggunakan mikrowave. Sebab ada potensi suhu panas tidak menembus semua bagian ayam, atau dengan kata lain hanya bagian-bagian tertentu yang hangat kembali.

Alasan yang lain mengapa ayam tak direkomendasikan untuk dihangatkan kembali adalah karena ayam memiliki kepadatan protein yang lebih tinggi dari daging merah. Ketika dipanaskan kembali, protein terurai secara berbeda, yang berisiko mempengaruhi pencernaan.

2. Nasi

Makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali karena bisa menjadi racun adalah nasi. 

Menurut Food Standards Agency, nasi yang diletakkan pada suhu kamar akan menyebabkan spora mudah berkembang biak yang bisa menimbulkan adanya racun yang berbahaya.

Racun tersebut dapat menyebabkan muntah-muntah, keracunan ataupun diare.

Memanaskan kembali nasi tidak akan berdampak menghilangkan racun tersebut.

Dengan demikian, yang harusnya dilakukan bukanlah memanaskan kembali nasi yang sudah dibiarkan dalam suhu ruangan, namun adalah bagaimana memastikan nasi disimpan dengan benar.

3. Kentang

Makanan yang jika dipanaskan kembali bisa menjadi racun selanjutnya adalah kentang. 

Memanaskan kentang selain menghilangkan nilai gizinya, namun juga bisa berpotensi menjadi racun. 

Kentang yang dibiarkan dingin pada suhu kamar, berpeluang munculnya pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum. Memanaskan kembali kentang seringkali tidak benar-benar membunuh bateri tersebut.

Jadi sebaiknya simpan kentang dalam pendingin dan jangan membiarkannya begitu saja di ruangan terbuka.

4. Jamur

Makanan berikutnya yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali karena bisa menjadi racun adalah jamur. 

Ahli diet Brigitte Zeitlin mengatakan, jamur yang kembali dipanaskan dapat menyebabkan sakit perut karena mikronutrien di dalamnya. 

"Jadi sekali lagi, yang terbaik adalah menghabiskan jamur Anda untuk pertama kali," kata dia dikutip dari laman Bustle.

Zeitlin mengatakan, bakteri dapat tumbuh pada jamur jika dibiarkan pada suhu kamar.

Setelah memasak jamur pastikan untuk memasukkannya ke dalam lemari es sehingga akan lebih aman jika Anda perlu memanaskannya kembali nanti.

5. Bayam dan sayuran hijau

Sayuran hijau termasuk bayam dapat mengandung konsentrasi nitrat yang tinggi. Nitrat sebenarnya tidaklah berbahaya, tetapi dapat diubah menjadi nitrit yang kemudian menjadi nitrosamin.

Adapun beberapa nitrosamin diketahui memiliki sifat karsinogenik atau bisa menjadi kanker dan racun. 

Dewan Informasi Pangan Eropa sebelumnya mengingatkan bahwa memanaskan kembali bayam tidak baik untuk kesehatan. Karena banyaknya pro dan kontra terkait memanaskan bayam, ada baiknya untuk dihindari sebagai antisipasi.

Memanaskan kembali sayuran juga bisa mengurangi kandungan vitamin jika dibandingkan dengan sayuran mentah yang tidak dimasak.

6. Minyak

Semua jenis minyak sebenarnya bisa menahan tingkat panas. Mamun menggunakan kembali minyak untuk menggoreng akan berpotensi menghasilkan zat berbahaya yang disebut dengan radikal bebas. Radikal bebas ini bisa menjadi sumber masalah seperti kanker.

Sebaiknya, menghindari memanaskan makanan yang digoreng dengan minyak, terutama memanaskannya kembali dengan microwave. Hal ini karena minyak tidak memiliki polaritas air sehingga berbahaya bagi microwave.

Selain itu memanaskan kembali makanan yang digoreng dengan minyak akan membuatnya terlalu panas dan gosong.

7. Telur

Makanan berikutnya yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali adalah telur. 

 

Sebab makanan yang mengandung protein ini jika dipanaskan kembali pada suhu tinggi dapat membuatnya beracun.

Sehingga mengkonsumsi telur yang dipanaskan kembali dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan. 

Baca juga: INFOGRAFIK: 7 Makanan yang Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Makanan yang Berubah Menjadi Racun bila Dipanaskan Lagi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com