Namun nilai investasi tersebut turun karena bank membayar tingkat bunga yang lebih rendah daripada yang akan dibayarkan oleh obligasi saat suku bunga naik.
Apalagi pelanggan menarik uangnya dalam jumlah yang tidak sedikit, sehingga mau tak mau membuat bank terpaksa menjual rugi asetnya untuk bisa segera memenuhi penarikan dana pelanggan.
Bank telah berusaha untuk memenuhi modal tambahan melalui investor luar, namun sayangnya bank tak bisa menemukannya.
Pada hari Kamis, SVB mengumumkan akan menjual 2,25 miliar saham biasa dan saham preferen konversi guna menambah pendanaan.
Namun nilai saham pada Kamis (9/3/2023) turun 60 persen karena adanya kekhawatiran dari para investor.
Sehari kemudian SVB mencoba mencari pendanaan alternatif dengan menjual perusahaan.
Namun Regulator AS pada akhirnya mengumumkan penutupan dan harus menyita aset dari Silicon Valley Bank guna melindungi aset dan simpanan yang tersisa di bank.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Lebih dari 2 Persen Tertekan Kasus Silicon Valley Bank
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.