KOMPAS.com - Foto-foto yang memperlihatkan awan berbentuk tak biasa di sekitar Gunung Merapi, beredar di media sosial.
Kumpulan foto ini salah satunya diunggah oleh akun Instagram ini, Minggu (12/3/2023), tak lama setelah Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang.
Tampak dalam unggahan, sebuah awan cukup besar di wilayah Klaten berbentuk menyerupai unidentified flying object (UFO).
Pengunggah menuliskan, awan yang tertangkap berbagai kamera tersebut terlihat di sisi Gunung Merapi.
"Fenomena awan unik sore mau neng sisi #merapi .. ono seng weruh (ada yang lihat) mas mbak?" tulis pengunggah.
Menanggapi unggahan, beberapa warganet mengaku turut melihat penampakan tersebut. Mereka memperkirakan, fenomena dalam gambar merupakan awan lenticular.
"Ng nggonku ketok gede bgt min pas ng nduwur ngno (di tempatku kelihatan besar banget pas di atas) jadi was was," kata salah satu warganet.
"Iya sama min, aq motret malah," tulis pengguna lain.
"Caping gunung min... Alias lenticular," ujar warganet lain.
Hingga Selasa (14/3/2023) siang, unggahan fenomena awan di dekat Gunung Merapi ini telah menuai lebih dari 1.700 suka dan 44 komentar dari pengguna Instagram.
Lantas, apa fenomena awan yang menghiasi sisi Merapi ini?
Baca juga: Cerita Letusan Dahsyat Gunung Merapi 2010...
Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani menjelaskan, penampakan awan dalam unggahan bukanlah lenticular.
Menurut dia, awan yang terlihat di sekitar Gunung Merapi tersebut lebih menyerupai awan cumulonimbus atau Cb.
"Sepertinya awan Cb. Sepertinya bukan lenticular, kalau lenticular posisi umumnya di puncak pegunungannya," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/3/2023).
Meski tampak indah, Ida mengungkapkan, awan cumulonimbus dapat mengakibatkan hujan lebat disertai kilat dan petir.