Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kulit Berubah Warna Menjadi Kuning, Benarkah Tanda Penyakit Hati?

Kompas.com - 02/03/2023, 10:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto yang menunjukkan perbandingan kondisi telapak tangan seseorang yang berwarna kuning, ramai di media sosial Twitter.

Unggahan itu dibuat oleh akun ini pada Sabtu (25/2/2023).

Dalam unggahan foto itu terlihat bahwa tangan pengunggah dan ibunya memiliki perbedaan warna yang mencolok.

"???? pas kena matahari jg kuning," tulis pengunggah.

Hingga Rabu (1/3/2023) siang, unggahan itu telah dijangkau lebih dari 440.000 kali dan mendapatkan lebih dari 600 komentar dari warganet.

Baca juga: Tangan Terasa Kebas, Gejala Penyakit Apa?


Respons warganet

"Please dibawa ke dokter aja ???????? maaf bukannya mau nakut2in, tapi alm papahku pas seluruh badannya jadi kuning itu emang belom kerasa apa-apa di tubuhnya, baru lemes banget itu pas udah periksa dan ditemukan kanker hati stadium akhir ????," ungkap akun ini.

"Samaa persis alm.uti aku ???????? yaAllah lemes bgt pas tahu sakit parah dan kta dokter emang gejala awalnya tuh dikit keliatanya ????," kata akun ini.

"Nder, mending langsung cek ke dokter. Takutnya ada problem sama livernya…," tulis akun ini.

Lantas, benarkah warna kulit yang berubah menjadi kuning adalah tanda penyakit hati?

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Hati yang Muncul di Jari Kuku

Berbagai macam kemungkinan

Dokter ahli penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, kondisi kulit yang berubah warna menjadi lebih kuning itu biasanya disebabkan karena ada gangguan pada empedu.

Empedu berada dalam sebuah kantung yang disebut dengan kandung empedu yang terletak di bawah hati. 

Kandung empedu ini berfungsi untuk membantu tubuh dalam mencerna lemak dengan cara menyimpan dan melepaskan empedu ke usus kecil.

"Kulit berwarna kuning itu bisa disebabkan karena ada gangguan pada metabolisme empedu, seperti batu empedu, radang empedu, atau bisa juga masalah terkait dengan hati," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Sering Bikin Bingung, Ini Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

Andi juga menyampaikan, bahwa gangguan empedu itu bisa terjadi karena adanya infeksi atau batu yang menyebabkan peradangan.

Peradangan bisa menyumbat saluran empedu. Ketika terjadi sumbatan, maka empedu yang dihasilkan tidak bisa keluar dan tertahan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com