KOMPAS.com - Konsumsi telur setiap hari kerap dilakukan ketika seseorang ingin menurunkan berat badan.
Biasanya, telur dikonsumsi pada pagi hari karena mengandung protein tinggi sehingga membuat perut kenyang lebih lama.
Dilansir dari Verywell Fit, satu butir telur berukuran besar mengandung nutrisi sebagai berikut:
Meskipun kaya protein, konsumsi telur sering dikaitkan dengan peningkatan kolesterol.
Lantas, apakah konsumsi telur bisa meningkatkan kolesterol dalam darah?
Baca juga: Berapa Lama Masa Simpan Telur Ayam?
Dikutip dari News18, penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet kolesterol memiliki dampak yang relatif kecil pada kadar kolesterol dalam darah.
Studi ini juga menunjukkan bahwa konsumsi telur tidak berhubungan langsung dengan penyakit jantung.
Di sisi lain, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi telur untuk sarapan justru mengonsumsi kalori lebih sedikit di sepanjang hari jika dibandingkan dengan mereka yang sarapan dengan makanan karbohidrat.
Akan tetapi, seseorang dengan riwayat kolesterol tinggi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi telur secara teratur.
Menurut Time, studi lain menemukan bahwa konsumsi telur per hari memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah.
Adapun penelitian pada 2016 menunjukkan bahwa telur tidak memiliki efek samping pada risiko penyakit arteri koroner.
Baca juga: Benarkah Terlalu Banyak Makan Telur Bisa Picu Jerawat? Ini Penjelasan Dokter
Dilansir dari Mayo Clinic, orang sehat bisa mengonsumsi telur hingga tujuh butir dalam seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penyakit jantung umumnya disebabkan karena kadar kolesterol tinggi dalam darah.
Di sisi lain, konsumsi telur terbukti dapat membantu mencegah jenis stroke dan degenerasi makula pada mata yang bisa menyebabkan kebutaan.
Namun, penderita diabetes sebaiknya mengurangi konsumsi telur per seminggu.