Dilansir dari Mayoclinic, penyebab pasti anxiety disorder belum sepenuhnya dipahami. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi tersebut.
Pengalaman hidup seperti peristiwa traumatis juga bisa memicu seseorang mengalami anxiety disorder, terlebih bagi mereka yang sudah rentan terhadap kecemasan.
Selain itu, sifat bawaan juga bisa menjadi faktor risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder:
Anak-anak yang mengalami trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis, berisiko lebih tinggi mengalami anxiety disorder di beberapa titik dalam hidupnya.
Selain itu, orang dewasa yang mengalami peristiwa traumatis juga dapat mengembangkan anxiety disorder.
Baca juga: 5 Makanan dan Minuman untuk Meredakan Anxiety
Memiliki kondisi kesehatan atau penyakit serius umumnya membuat seseorang menjadi khawatir berlebihan tentang kondisi maupun pengobatannya.
Bagi sebagian orang, kecemasan juga terkait dengan masalah kesehatan yang mendasarinya seperti penyakit jantung, diabetes, hipertiroidisme, dan lain-lain.
Peristiwa besar atau stres kecil yang menumpukan dalam kehidupan stres dapat memicu rasa cemas yang berlebihan, sehingga menyebabkan seseorang mengalami anxiety disorder.
Misalnya, dalam waktu yang berdekatan, seseorang mengalami peristiwa kematian anggota keluarga, stres kerja, atau kekhawatiran berkelanjutan tentang keuangan.
Baca juga: Untuk Penderita Anxiety, Ini Cara Meredakan Kecemasan di Tengah Kabar Duka
Orang dengan tipe kepribadian tertentu lebih bisa menjadi penyebab anxiety disorder. Beberapa orang rentan terhadap gangguan kecemasan daripada yang lain.
Selain itu, kondisi ini juga dapat diturunkan dalam keluarga. Sehingga seseorang yang memiliki keluarga dengan gangguan kecemasan, ia berisiko besar akan mengalaminya juga.
Orang dengan gangguan kesehatan mental lain, seperti depresi, sering kali juga akan mengalami anxiety disorder.
Penggunaan narkoba dan mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan atau memperburuk rasa cemas, sehingga berpotensi besar menyebabkan anxiety disorder.
Baca juga: Benarkah Vitamin B Kompleks Bisa Redakan Stres dan Depresi?