KOMPAS.com - Angin duduk atau angina adalah kondisi seseorang mengalami nyeri dada yang disebabkan karena berkurangnya aliran darah ke jantung.
Kondisi ini memang tidak mengancam nyawa, tapi itu bisa menjadi tanda peringatan bahwa Anda bisa berisiko terkena serangan jantung atau stroke.
Dilansir dari Mayoclinic, angin duduk disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
Ketika otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup, maka bisa menyebabkan kondisi yang disebut iskemia.
Saat permintaan oksigen rendah, otot jantung mungkin masih dapat bekerja pada jumlah aliran darah yang sedikit. Namun saat kebutuhan oksigen meningkat, maka dapat menyebabkan angin duduk.
Baca juga: Mengenal Angin Duduk, Gangguan Jantung yang Berbeda dengan Masuk Angin
Dengan mengetahui gejala dan penyebabnya sejak dini, angin duduk dapat dikendalikan dan risiko masalah yang lebih serius dapat dikurangi.
Gejala angin duduk pada wanita bisa berbeda dengan gejala pada umumnya. Selain nyeri dada yang umum dirasakan oleh penderita angin duduk, berikut beberapa gejala yang bisa muncul:
Sejalan dengan itu, dikutip dari American Heart Association, gejala angin duduk pada wanita bisa berupa muntah, nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut atau punggung.
Begitu permintaan ekstra untuk darah dan oksigen berhenti, maka gejala juga akan ikut reda.
Perlu dipahami, bahwa gejala-gejala tersebut tidak selalu dikenali sebagai gejala penyakit jantung pada wanita.
Baca juga: Apa Itu Angin Duduk? Kenali Penyebab dan Gejalanya
Dilansir dari laman Badan Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) Britania Raya, gejala utama angin duduk adalah nyeri dada. Namun, beberapa orang juga memiliki gejala lain.
Rasa nyeri dada bisa menjadi angin duduk jika:
Baca juga: Kenali Ciri Sakit Kepala karena Stroke