Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sosok Maria Ulfah Soebadio, Menteri Perempuan Pertama Indonesia dan Pejuang Kaum Wanita

Kompas.com - 13/02/2023, 08:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah mencatat nama Maria Ulfah Soebadio sebagai menteri perempuan pertama di Indonesia.

Perempuan kelahiran 18 Agustus 1911 ini merupakan anak dari Bupati Kuningan 1923, yakni RAA Mohammad Achmad dan ibunya bernama RA Hadidjah Djajadiningrat.

Maria Ulfah juga merupakan wanita pertama Indonesia yang meraih gelar sarjana hukum dari Belanda (1933) di usia 33 tahun.

Baca juga: Mengenal Pratiwi Sudarmono, Astronot Pertama dan Satu-satunya dari Indonesia

Bahkan, ia berhasil menyelesaikannya dalam waktu empat tahun sejak 1929.

Di Belanda, ia kerap bertemu dengan para mahasiswa lainnya, seperti Bung Hatta dan Sutan Sjahrir, sehingga semakin membentuk jiwa nasionalisnya.

Harian Kompas, 19 Agustus 1981 memberitakan, Maria Ulfah memulai kariernya sebagai guru di sekolah Muhammadiyah dan Perguruan Rakyat sepulang dari Belanda.

Baca juga: Mengenal Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia

Sempat menjabat Mensos

Jenazah Maria Ulfah Soebadio dimakamkan di TMP Kalibata melalui suatu upacara kenegaraan yang dipimpin Menteri Negara Urusan Peranan Wanita, Ny. A. Sulasikin Murpratomo pada Sabtu (16/4/1988)KOMPAS/KARTONO RIYADI Jenazah Maria Ulfah Soebadio dimakamkan di TMP Kalibata melalui suatu upacara kenegaraan yang dipimpin Menteri Negara Urusan Peranan Wanita, Ny. A. Sulasikin Murpratomo pada Sabtu (16/4/1988)

Meski seorang didikan Belanda, jiwa nasionalisnya begitu kental.

Ia bergabung ke dalam pergerakan wanita pada 1935 dan turut berperan dalam terlaksananya Kongres Perempuan Indonesia kedua.

Pada 1946, Maria Ulfah kemudian diminta oleh Sutan Sjahrir memegang jabatan sebagai Menteri Sosial (Mensos) untuk membantu pengembalian tawanan interniran.

Baca juga: Mengenal Husein Djajadiningrat, Doktor dan Guru Besar Pertama di Indonesia

Permintaan ini bukan tanpa alasan. Sjahrir ingin meyakinkan Sekutu bahwa Indonesia bukan boneka Jepang.

Pasalnya dalam budaya masyarakar Jepang saat itu, kedudukan wanita dipandang rendah.

"Saya menerima tugas dari Bung Sjahrir demi kemanusiaan. Apalagi sebagian besar tawanan adalah wanita. Namun tugas tersebut tidak saya lakukan sendiri, PMI juga berperan. Beberapa mahasiswa pejuang juga turut membantu," kata Maria saat itu.

Baca juga: Siti Baroroh Baried, Profesor Perempuan Pertama di Indonesia


Berjuang untuk kaum perempuan

Peringatan ulang tahun ke-70 mantan Menteri Sosial Ny. Maria Ulfah Soebadio di Gedung Kebangkitan Nasional, Jalan Abdul Rahman Saleh 26, Jakarta, Selasa (18/8/1981).KOMPAS/AUGUST PARENGKUAN Peringatan ulang tahun ke-70 mantan Menteri Sosial Ny. Maria Ulfah Soebadio di Gedung Kebangkitan Nasional, Jalan Abdul Rahman Saleh 26, Jakarta, Selasa (18/8/1981).
Sejak muda, Maria Ulfah berjuang untuk memperbaiki nasib kaum perempuan Indonesia.

Ia juga dikenal gigih dalam memperjuangkan Undang-Undang Perkawinan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Tren
Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Tren
Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Tren
5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

Tren
3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

Tren
6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Jemaah Haji di Tanah Suci, Apa Saja?

6 Hal Ini Dilarang Dilakukan Jemaah Haji di Tanah Suci, Apa Saja?

Tren
Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong, Tiga Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com