Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Anggota Densus 88 yang Bunuh Sopir Taksi Online

Kompas.com - 08/02/2023, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Terlilit masalah ekonomi

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, motif pembunuhan yang dilakukan oleh Bripda Haris Sitanggang adalah lantaran pelaku ingin menguasai mobil milik korban.

"Oknum ini, tentunya kami harus bisa melihat apa yang terjadi secara perilaku. Dalam satuan saya membenarkan apa yang telah disampaikan oleh tim pengacaranya, yiitu ingin memiliki harta milik korban," kata Trunoyudo.

Dalam pemeriksaan, Bripda Haris Sitanggang mengaku bahwa tindakan pembunuhan itu dilakukan karena masalah ekonomi.

"Mengapa perilakunya, perilakunya sejauh ini masalah ekonomi secara pribadinya sehingga ini terjadi," imbuhnya.

Kendati demikian, pihak kepolisian masih akan mendalami motif pembunuhan tersebut.

Baca juga: Viral, Twit soal Taksi di Bandara Halim Disebut Mahal karena Monopoli, Ini Kata Puskopau

Pembunuhan sudah direncanakan

Kuasa hukum keluarga korban, Jandri R Berutu mengatakan bahwa tindak pembunuhan itu sudah direncanakan secara matang oleh pelaku.

Sebab, pelaku meminta diantar oleh korban ke lokasi tujuan tanpa memesan secara resmi di aplikasi taksi online.

Pelaku langsung menghampiri korban yang berada di pinggir jalan.

Baca juga: 4 Fakta Kasus Pembunuhan Berantai Wowon dkk di Bekasi

Tak hanya itu, Handri juga menduga pelaku sudah menentukan tempat aman untuk mengeksekusi korban.

Bahkan, pelaku juga sudah menyiapkan pisau yang digunakan untuk membunuh Sony.

"Alamat yang dituju itu juga bukan alamat dia, jadi sepertinya memang dia sudah memahami betul, daerah itu memang aman untuk melakukan eksekusi," kata Jandri, diberitakan, Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Saat menghampiri korban di pinggir jalan, pelaku sempat mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki uang dan meminta bantuan untuk diantar ke lokasi tujuan.

Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Peran Para Tersangka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com