Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Escapism, Ciri, dan Penyebabnya

Kompas.com - 05/02/2023, 12:31 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika menghadapi situasi sulit, seseorang tentu pernah memikirkan cara untuk lari dari situasi tersebut atau agar terbebas dari rasa stres dan tertekan.

Kecenderungan seseorang untuk melarikan diri dari kenyataan tersebut disebut juga dengan escapism. 

Dilansir dari Studymarter, escapisme adalah sebuah mekanisme coping psikologis. Kondisi di mana seseorang memiliki keinginan dan perilaku untuk menghindari kenyataan, umumnya dengan hiburan atau sumber kesenangan lainnya.

Baca juga: Kenali Gejala Cacophobia, Fobia Orang Jelek

Lalu apa ciri-ciri dan penyebabnya?

Penyebab escapism

Escapisme menjadi populer sepanjang 1930-an sebagai cara untuk melarikan diri atau menghindari kenyataan pahit kehidupan sehari-hari di Amerika.

Dikutip dari Webmd, salah satu penyebabnya karena melamun berlebihan atau dikenal sebagai melamun maladaptif.

Kondisi ini terjadi pada orang-orang yang memiliki lamunan yang jelas dan dipikirkan dengan matang yang berlangsung berjam-jam.

Dalam kasus ini, escapism bisa membuat seseorang menciptakan fantasi di dalam pikiran.

Baca juga: Kenali Gejala Eisoptrophobia, Fobia pada Cermin


 

Di mana dalam kehidupan itu kita terbebas stres, cemas, tekanan, gelisah dan bisa melupakan masalah yang sedang terjadi.

Lamunan yang berlebihan dapat menenggelamkan Anda sepenuhnya dalam dunia fantasi, sehingga menyulitkan Anda untuk mempertahankan interaksi yang sehat dalam menyelesaikan tanggung jawab di dunia nyata.‌

Hal ini bisa terjadi saat Anda membaca buku, menonton film atau televisi, atau bermain video game dalam waktu lama. Tindakan ini mungkin terasa kompulsif dan berlangsung selama beberapa jam setiap hari. ‌

Lamunan yang berlebihan dapat memengaruhi kehidupan akademik, interpersonal, atau pekerjaan Anda.

Baca juga: Ramai Gilang Bungkus, Apakah Fetish Berbahaya dan Bisa Dikenali?

Kategori kesehatan mental

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Meskipun lamunan maladaptif belum diidentifikasi sebagai gangguan perilaku kesehatan mental, hal itu mungkin terkait dengan empat kategori gangguan kesehatan mental:‌

  • Gangguan disosiatif
  • Gangguan perhatian
  • Gangguan spektrum obsesif-kompulsif
  • Kecanduan perilaku‌

Beberapa ahli percaya bahwa melamun berlebihan bukanlah kondisi kejiwaan, melainkan mekanisme mengatasi trauma masa lalu, pelecehan, penyakit mental yang serius, dan bahkan kesepian.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com