Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Konten Video Guru Pegang Tangan Murid Perempuan, Psikolog: Perlu Diberi Psikoedukasi

Kompas.com - 02/02/2023, 20:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

"Kalau kita menyukai sesuatu dan itu menguntungkan kita, maka kita akan mengulangi hal tersebut, tidak peduli bagaimana orang beranggapan tentang kita," katanya.

Baca juga: Viral, Twit Sebut Perempuan Lebih Sulit Diterima di Keluarga Pasangan, Kok Bisa?

Perlu diberikan psikoedukasi

Terkait dengan unggahan video viral itu, Ratna juga menambahkan bahwa sebaiknya masyarakat membiasakan diri untuk berhenti mengonsumsi konten-konten seperti video itu.

Selain itu, konten semacam itu dapat menyebabkan ancaman bagi penontonnya, terutama anak-anak hingga menyebabkan trauma.

Dengan demikian, perlu adanya tindakan untuk menghentikan pengguna akun itu dalam membuat konten serupa.

"Kita bisa melaporkan perilaku yang mengkhawatirkan itu karena bisa menjadi ancaman anak-anak. Jika tidak dihentikan perilakunya, maka bisa memungkinkan muncul orang-orang seperti dia lagi," jelasnya.

Selain itu, guru di video itu juga bisa dilakukan psikoedukasi karena jika hanya menggunakan konten dan mencari popularitas, maka ada sesuatu yang tidak sehat dalam dirinya.

Jika perilaku tersebut dibiarkan atau dinormalisasikan, maka dapat memicu kejadian yang sama di masa depan.

Bahaya dari konten-konten seperti itu nantinya bisa semakin memperparah perilaku buruknya.

"Namun jika sudah masuk ke ranah kriminalitas karena menyangkut tentang hak etis untuk keamanan dan kenyamanan fisik dan psikis murid-murid tersebut," tambahnya.

Baca juga: 8 Buah yang Aman Dimakan Penderita Diabetes, Bisa Jaga Gula Darah Tetap Stabil

Tips untuk orangtua 

Ratna Yunita juga menyampaikan beberapa tips yang mungkin bisa orang tua lakukan untuk menghindarkan anak-anaknya dari perilaku serupa, yakni:

  • Pentingnya untuk memberikan psikoedukasi kepada anak-anak.
  • Jangan share, komen, follow, maupun like konten serupa agar tidak semakin menyebar luas.
  • Memberikan pemahaman dan pendampingan kepada anak-anak yang mungkin telah terpapar konten tersebut.
  • Memberikan tontonan sehat kepada anak-anak.
  • Berikan alat permainan edukatif (APE) yang dapat merangsang anak untuk mengembangkan ide untuk memaksimalkan perkembangannya.
  • Laporkan konten ataupun pelaku pembuatan konten tersebut dengan cara me-report-nya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com