Kedua belas shio ini menjadi siklus tahunan yang akan terus berputar.
Baca juga: Berikut Asal-Usul Shio, dan Alasan Tidak Ada Shio Kucing
Setiap orang yang lahir di tahun tertentu diyakini akan mencerminkan sikap dari zodiak atau shio hewan tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, (12/2/2021), sejarawan Asep Kambali mengatakan, dalam astrologi Tionghoa, setiap orang memiliki sifat dari karakter binatang di shio tersebut.
Namun demikian, tahun kelahiran bukan satu-satunya cara menentukan shio seseorang.
Shio seseorang dapat ditentukan dari empat pilar nasib yang terdiri dari tahun, bulan, hari, dan jam.
Asep mengambil contoh penghitungan shio dengan hari lahir. Ke-12 shio itu juga mewakili tujuh hari dalam satu minggu.
Untuk hari minggu, yakni shio monyet. Kemudian Senin shio kambing, Selasa shio naga dan babi, Rabu shio kuda dan ayam, kamis shio tikus.
"Jumat shio anjing, kelinci dan ular. Sabtu adalah macan dan kerbau," tambah Asep.
Karenanya, seseorang dapat memiliki dua zodiak shio yang berbeda.
"Meskipun seseorang punya shio monyet, hari minggu, disamakan dengan tahun apa, monyet juga, berarti pas. Berarti orangnya beruntung, nah itu akan ada ramalan ramalannya," ujar dia.
Mayoritas dari mereka yang merayakan Imlek mempercayai hal tersebut. Mereka meyakini bahwa setiap tahun orang akan mendapatkan keberuntungan atau kemalangan sesuai dengan shionya.
Namun walau berdasarkan shio seseorang dikatakan akan berhasil, Asep menilai nasib orang tersebut akan kembali ditentukan diri sendiri.
"Kalau shio mendukung dan kita tak melakukan apa-apa, ya tak terjadi apa-apa juga," kata dia.
"Jangan jadikan ini patokan atau acuan karena kalau kita tak sesuai dengan prediksi shio akhirnya menyalahkan, nah itu kan tidak baik," terang Asep.
(Sumber: Walda Marison | Editor: Sandro Gatra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.