Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral, Jasad Anak "Diantar" Pulang Buaya di Muara Jawa

Kompas.com - 20/01/2023, 18:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sebelumnya, keluarga sempat melaporkan kehilangan anak sekitar tiga hari lalu. Menurut Kapolsek Muara Jawa, anak tersebut memang tinggal di dekat sungai.

"Di situ kan tepi sungai rata-rata daerah pinggir sungai, mungkin lagi mainan. Sudah beberapa hari yang lalu. Tiga hari yang lalu (laporan)," kata Hadriansyah.

Pihaknya pun sudah melakukan visum dan mendapati bahwa benar anak tersebut adalah anak yang dilaporkan menghilang.

Selain itu, jasad anak juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

"Sudah kita serahkan ke keluarganya tadi, positif anaknya yang tenggelam itu," terang dia.

Meski sudah ketemu, tambah dia, Polsek Muara Jawa masih perlu memastikan kebenaran dari video yang kini marak beredar di media sosial.

"Dan sekarang yang ramai itu dibantu sama buaya. Kalau saya belum memastikan itu buaya atau bukan karena saya harus memastikan cross check kebenarannya," tandasnya.

Baca juga: Menelusuri Kota Gaib Saranjana, Lokasi, Penamaan, hingga Sejarahnya

Benar ditarik buaya

Di sisi lain, Kepala Basarnas Kalimantan Timur, Melkianus Kotta membenarkan adanya penemuan jasad korban di atas buaya seperti dalam video.

"Yang di video itu betul, korban anak ditarik buaya. Tapi belum dicurigai kalau dimakan buaya, hanya korban tersebut ditarik buaya ke tepian," kata Melkianus kepada Kompas.com, Jumat.

"Korban dalam kondisi utuh, tidak ada bekas cabikan," imbuhnya.

Diketahui, korban ditemukan Tim SAR pada pukul 07.00 Wita. Saat itu, Tim SAR melihat seekor buaya dengan ukuran sekitar 2 meter membawa jasad korban ke tepian.

Setelah dibawa ke tepian, buaya tersebut langsung meninggalkan jasad korban dan Tim SAR pun segera melakukan evakuasi.

"Korban sudah dibawa ke rumah duka atas permintaan keluarga," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Tren
Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Tren
Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Tren
Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Tren
Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Tren
Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Tren
Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com