Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Konflik Keraton Solo, Berawal dari Perebutan Tahta 18 Tahun Silam

Kompas.com - 26/12/2022, 10:04 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (24/12/2022), insiden bermula saat rombongan 50 orang yang terdiri dari petugas keraton kubu Sasonoputro dan sejumlah orang lain mendatangi keraton pada pukul 21.00 WIB.

Kedatangan mereka untuk menutup sejumlah pintu di kompleks keraton. Pada beberapa titik, terdapat sejumlah abdi dalem dan kerabat keraton yang juga tengah berjaga.

Tindakan itu memicu perlawanan dari LDA. Akibat insiden tersebut, dua orang cucu PB XIII diduga mengalami penganiayaan, yakni Bendara Raden Mas (BRM) Yudhistira dan BRM Soeryo Mulyo.

Bahkan, BRM Suryo Mulyo disebut sempat ditodong oleh seseorang dengan pistol dalam insiden tersebut.

"Saya diginiin (mengisyarakan tangan seperti ditodongkan senjata api)," kata Suryo.

"Bisa diam tidak, Mas? Jangan karena saya tidak memakai seragam lantas Anda menyepelekan aparat," ungkap Suryo menirukan ucapan orang yang menodongkan senjata kepadanya.

Terkait tudingan penodongan terhadap kerabat Keraton Solo atau cucu raja, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi pun membantahnya.

Iwan menegaskan bahwa tidak ada penodongan yang dilakukan anggotanya.

"Jadi untuk informasi yang berkembang bahwa penodongan oleh anggota saya nyatakan tidak ada," ujar dia.

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com