KOMPAS.com - Hari ini 18 tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2004, gempa dan tsunami Aceh menjadi bencana dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia.
Bermula dari gempa dangkal berkekuatan besar, ombak setinggi kurang lebih 30 meter tiba-tiba menghantam pesisir dan melumpuhkan Aceh.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 4 Januari 2005 memperkirakan, jumlah korban tsunami Aceh kemungkinan melebihi angka 200.000 jiwa.
Dikutip dari Kompas.com (25/12/2021), jumlah korban dari tragedi ini mencapai 230.000 jiwa.
Angka tersebut bukan hanya korban dari Indonesia, tetapi juga di negara lain yang turut merasakan peristiwa kelam ini.
Baca juga: Lokasi Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh, Ini 4 Fakta Kuburan Massal Siron
Minggu pagi itu, sekitar pukul 07.58.53 WIB, gempa dangkal berkekuatan M 9,3 mengguncang dasar Samudera Hindia.
Gempa ini bahkan disebut sejumlah ahli sebagai gempa terbesar kelima yang pernah terjadi dalam sejarah.
Menurut Roger Bilham, profesor ilmu geologi di University of Colorado, gempa Samudera Hindia melepaskan sejumlah energi setara dengan bom 100 gigaton.
Dengan kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut, wilayah sumber gempa berjarak sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh, Aceh.
Gempa yang mengguncang selama kurang lebih 10 menit ini melahirkan gelombang tsunami dengan ketinggian sekitar 30 meter.
Diberitakan Kompas.com (26/12/2020), kecepatan tsunami Aceh mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.
Gelombang besar nan kuat ini tidak hanya menghanyutkan warga dan menghancurkan wilayah, tetapi juga berhasil menyeret sebuah kapal ke tengah daratan.
Kapal itu adalah Kapal PLTD Apung yang terseret hingga 5 kilometer dari kawasan perairan ke tengah daratan.
Baca juga: 7 Fakta Tsunami Aceh 26 Desember 2004: Gempa Setara Bom 100 Gigaton
Bukan hanya Indonesia, gempa dangkal juga telah menimbulkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pantai di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Harian Kompas pada 8 Januari 2005 melaporkan, pantai-pantai di Sri Lanka, India, Thailand, Malaysia, Somalia, Bangladesh, Maladewa, dan Kepulauan Cocos turut tersapu tsunami.