Laporan tersebut mengklaim, kombinasi kecepatan tinggi pesawat dan roda pendaratan yang dikeluarkan menunjukkan niat jelas untuk menyembunyikan bukti kecelakaan.
Padahal, pilot biasanya tak menurunkan roda pendaratan jika harus melakukan pendaratan darurat di atas air.
Disebutkan bahwa roda pendaratan yang diturunkan saat pendaratan darurat justru akan membuat pesawat jatuh ke dalam air dan mengganggu kontak dengan permukaan.
Hal ini meningkatkan kemungkinan pecahnya bencana saat pesawat melambat.
Temuan ini menambah teori yang sebelumnya berkembang, yakni pilot Zaharie Ahmad Shah disebut mengalami depresi klinis, dikutip dari Daily Mail.
Shah adalah seorang pilot berpengalaman berusia 53 tahun, dari Penang.
Co-pilotnya, Fariq Abdul Hamid (27) telah bergabung dengan Malaysian Airlines tujuh tahun sebelumnya.
Polisi yang menyelidiki pilot menemukan dia telah menggunakan komputer rumahnya untuk menjalankan simulasi penerbangan replika Boeing 777 melintasi Samudera Hindia sebulan sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.