Sedangkan cokelat susu, mengandung sekitar 31 miligram magnesium dalam 50 gram.
Magnesium telah terbukti membantu mengendurkan otot, termasuk lapisan rahim. Hal ini dapat membantu meredakan kram menstruasi yang kerap dialami perempuan.
Oleh karena itu, tak salah jika mengonsumsi cokelat saat mengalami kram menstruasi.
Baca juga: 6 Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil
Kekurangan zat besi berakibat pada anemia defisiensi besi, dengan gejala berupa lelah, lesu, dan kuku rapuh.
Kabar baiknya, cokelat terutama cokelat hitam atau dark chocolate merupakan sumber zat besi yang baik.
50 gram makanan ini mengandung 6 miligram zat besi. Untuk itu, makanan ini amat cocok bagi penderita anemia atau perempuan pasca menstruasi dan melahirkan.
Sayangnya, cokelat susu hanya mengandung sekitar 1 miligram zat besi dalam 50 gramnya. Oleh karena itu, jika kadar zat besi cukup rendah, cokelat hitam adalah pilihan terbaik.
Cokelat sering dianggap sebagai peningkat mood atau suasana hati. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi cokelat lebih sedikit merasa stes.
Namun, penting untuk mengetahui jika cokelat bukan satu-satunya makanan untuk menghilangkan stres.
Diet tinggi gula tambahanlah yang sebenarnya lebih dikaitkan dengan kasus kecemasan dan depresi.
Untuk itu, akan lebih baik jika mengonsumsi cokelat rendah gula seperti cokelat hitam.
Baca juga: Membakar Lemak dengan Makan Cokelat Selepas Bangun Tidur
Pada uji coba yang diterbitkan di Nutrients Journal (2019), asupan cokelat hitam setiap hari selama 30 hari meningkatkan fungsi kognitif para peserta.
Fungsi kognitif sendiri merupakan fungsi kompleks pada otak manusia yang melibatkan daya ingat atau memori.
Para peneliti mengaitkan manfaat cokelat ini dengan kandungan methylxanthines, yang meliputi theobromine dan kafein.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.
Meskipun ada beberapa manfaat kesehatan dari makan cokelat, ada juga konsekuensi negatif yang mungkin terjadi.
Cokelat putih dan cokelat susu mengandung lemak jenuh dan gula tambahan yang tinggi.
Merujuk laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), konsumsi lemak jenuh dan gula tambahan berlebih dikaitkan dengan kolesterol tinggi.
Konsumsi keduanya juga berhubungan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan hipertensi.
Baca juga: 4 Manfaat Kesehatan Cokelat Hitam, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.