KOMPAS.com - Stroke bisa menyerang laki-laki dan wanita dari segala rentang usia, tak hanya kelompok lansia.
Stroke juga bisa terjadi pada usia anak, meski kasus ini jarang terjadi
Dilansir dari Hopkins Medicine, stroke disebut sebagai serangan pada otak, yaitu kondisi darurat di mana aliran darah menuju otak terhenti.
Otak sendiri adalah organ vital tubuh yang setiap detik butuh aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen agar bisa bekerja dengan optimal.
Jika aliran darah terhenti beberapa detik saja, hal ini sudah bisa menimbulkan banyak kerusakan di otak.
Sel-sel pada otak bisa langsung mati jika dalam beberapa waktu tidak teraliri darah dan oksigen.
Ketika sel otak mati, akan mati pula fungsi otak. Itulah sebabnya ketika terkena stroke, seseorang bisa mengalami kesulitan bergerak, kesulitan bicara, kesulitan makan, kesulitan mengingat, kesulitan mengontrol urine, atau kesulitan mengontrol emosi.
Baca juga: Kenali Ciri Sakit Kepala karena Stroke
Stroke sendiri ada dua. Pertama, adalah stroke iskemik, yaitu jenis stroke yang paling umum dan terjadi ketika pembuluh darah utama di otak tersumbat oleh gumpalan darah atau penumpukan timbunan lemak dan kolesterol.
Kedua, adalah stroke hemoragik. Ini terjadi ketika pembuluh darah di otak Anda pecah, menumpahkan darah ke jaringan terdekat.
Dengan stroke hemoragik, tekanan menumpuk di jaringan otak terdekat. Stroke jenis ini menyebabkan lebih banyak kerusakan dan iritasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.