Stroke juga bisa terjadi pada usia anak, meski kasus ini jarang terjadi
Dilansir dari Hopkins Medicine, stroke disebut sebagai serangan pada otak, yaitu kondisi darurat di mana aliran darah menuju otak terhenti.
Otak sendiri adalah organ vital tubuh yang setiap detik butuh aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen agar bisa bekerja dengan optimal.
Jika aliran darah terhenti beberapa detik saja, hal ini sudah bisa menimbulkan banyak kerusakan di otak.
Sel-sel pada otak bisa langsung mati jika dalam beberapa waktu tidak teraliri darah dan oksigen.
Ketika sel otak mati, akan mati pula fungsi otak. Itulah sebabnya ketika terkena stroke, seseorang bisa mengalami kesulitan bergerak, kesulitan bicara, kesulitan makan, kesulitan mengingat, kesulitan mengontrol urine, atau kesulitan mengontrol emosi.
Stroke sendiri ada dua. Pertama, adalah stroke iskemik, yaitu jenis stroke yang paling umum dan terjadi ketika pembuluh darah utama di otak tersumbat oleh gumpalan darah atau penumpukan timbunan lemak dan kolesterol.
Kedua, adalah stroke hemoragik. Ini terjadi ketika pembuluh darah di otak Anda pecah, menumpahkan darah ke jaringan terdekat.
Dengan stroke hemoragik, tekanan menumpuk di jaringan otak terdekat. Stroke jenis ini menyebabkan lebih banyak kerusakan dan iritasi.
Penyebab dan gejala stroke menurut kelompok usia
Dilansir dari Healthline (1/12/2022), faktor risiko stroke akan meningkat seiring pertambahan usia. Meskipun begitu, tak menutup kemungkinan stroke bisa terjadi di usia muda bahkan anak-anak.
Penting kiranya bagi masyarakat untuk mengerti penyebab dan gejala stroke sesuai kelompok usia agar bisa melakukan pencegahan dan penanganan secepat mungkin.
Menurut penelitian, yang paling berisiko terkena stroke adalah golongan anak laki-laki usia di bawah 5 tahun.
Faktor risiko atau penyebab stroke pada usia anak bisa berupa:
Sedangkan gejala stroke pada anak bisa berupa:
Stroke pada dewasa muda
Pada tahun-tahun awal masa dewasa (di atas 18 tahun), risiko stroke yang disebabkan oleh perdarahan akibat cedera atau kelainan bawaan berkurang, tetapi tingkat stroke iskemik mulai meningkat.
Meskipun stroke pada usia dewasa muda seringkali tidak separah yang terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, prevalensi stroke pada orang dewasa muda makin meningkat.
Stroke iskemik paling sering terjadi pada kelompok usia ini. Sekitar 75 % stroke di usia 18 hingga 45 tahun adalah jenis stroke iskemik. sedangkan stroke hemoragik hanya terjadi sekitar seperempatnya.
Ini adalah faktor risiko stroke pada dewasa muda:
Gejalanya bisa berupa:
Stroke pada lansia
Stroke iskemik adalah yang paling banyak menyerang usia lansia, di atas 60 tahun.
Seringkali, stroke pada lansia adalah gabungan dari komplikasi berbagai penyakit dan efek gaya hidup yang sudah diterapkan puluhan tahun.
Selain itu, stroke pada lansia juga bisa terjadi karena adanya masalah di jantung, seperti gangguan arteri pada jantung.
Gejala serangan stroke awal pada lansia biasanya mirip dengan stroke pada dewasa.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/07/113400965/kenali-penyebab-dan-gejala-stroke-menurut-kelompok-usia-dari-anak-hingga