Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Erupsi Gunung Semeru, Timbun Rumah hingga Ribuan Orang Mengungsi

Kompas.com - 05/12/2022, 17:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Mengingat guguran abu vulkanik terus terjadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Dwi Hastiadi, mengimbau agar masyarakat mengenakan masker.

Baca juga: Menilik Dusun Kajar Kuning Lumajang yang Tertimbun Material Awan Panas Guguran Gunung Semeru, Bupati: Beberapa Rumah Terkubur

3. Belum ada tanda erupsi mereda

Erupsi Gunung Semeru belum menunjukkan tanda-tanda mereda hingga Senin (5/12/2022).

Pada hari kedua erupsi, gunung ini masih mengeluarkan awan panas gugutan yang meluncur hingga satu kilometer.

Awan panas guguran itu turun dari puncak kawah Jonggring Saloko dengan asap kawah bertekanan rendah.

Asap kawah tersebut terlihat berwarna putih dan membumbung hingga ketinggian 500 meter di atas kawah.

Hal ini semakin diperparah dengan terjadinya guguran lava pijar yang meluncur sejauh 300 meter dari ujung lidah lava.

Baca juga: Update Aktivitas Gunung Semeru Hari Ini dan Potensi Letusan Besarnya

4. Erupsi setelah setahun "tidur"

Gunung Semeru yang erupsi pada Minggu (4/12/2022) ternyata terjadi satu tahun setelah gunung ini meletus pada 2021 yang lalu.

Setahun sebelumnya, letusan Gunung Semeru menyebabkan warga dari dua kecamatan mengungsi dan luncuran lava terjadi sejauh 800 meter.

Akibat kejadian ini pula sebanyak 51 orang diketahui meninggal dunia dan 169 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Sebanyak 22 orang sempat dilaporkan hilang akibat letusan Gunung Semeru yang mulai memuntahkan lava, awan panas, dan abu vulkanik sejak pukul 02.46 WIB.

5. Timbun rumah hingga ribuan warga mengungsi


Seorang petugas terlihat tengah mengevakuasi warga saat erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).Dok BNPB Seorang petugas terlihat tengah mengevakuasi warga saat erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).
Erupsi Gunung Semeru yang cukup parah membuat Dusun Kajar Kuning yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang tertutup material awan guguran panas.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Bupati Lumajang Thoirul Haq mengatakan bahwa awan guguran panas menutupi Dusun Kajar Kuning dengan ketebalan hingga tiga meter.

Tak berhenti sampai di situ, muntahan material vulkanik dari Gunung Semeru juga menyebabkan dua buah jembatan di Dusun Kajar Kuning dan beberapa rumah warga tertimbun.

Kabar terbaru menunjukkan bahwa evakuasi telah dilakukan terhadap warga dan mereka saat ini menghuni posko pengungsian yang diberikan relawan dan pemerintah.

Dilaporkan, sebanyak 2.219 warga telah mengungsi dan mereka menempati 12 titik pengungsian di rumah ibadah, gedung sekolah, lapangan, balai desa, termasuk kantor kecamatan.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, 2 Dusun di Lumajang Dikosongkan, 2.000 Warga Mengungsi

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com