Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Selamat Datang Era Baru "Urban Mining"

Kompas.com - 28/11/2022, 17:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Samsung hanya satu contoh dari era baru penambangan sampah di kota-kota akhir-akhir ini. Tren global ini tidak hanya menyerap lapangan kerja, tetapi juga mengurangi emisi karbon dioksida, sangat ramah-lingkungan, sangat efisien, dan sangat hemat.

Angeli Mehta (2019) misalnya menyebut perkiraan Apple bahwa penggunaan tembaga dari daur-ulang sampah elektronik dan listrik (e-waste) di kota-kota, dapat menghindari penggunaan sekitar 60 ribu ton tembaga hasil tambang dari perut bumi per tahun.

Mehta menyebut peluang e-waste; misalnya, tahun 2016, masyarakat global menghasilkan sekitar 45 juta ton e-waste dengan nilai sekitar 55 miliar euro. Jenisnya antara lain emas, perak, platinum, dan palladium.

Dari jumlah itu, sekitar 20 persen dapat didaur ulang. Sisanya, berbentuk sampah-sampah di kota-kota. Jumlah ini belum termasuk sampah pangan, sampah medis, sampah bangunan, dan sampah lainnya.

Di Gusan, Korea Selatan, pabrik daur-ulang sampah elektronik mengekstrak logam khusus bateri mobil listrik. Tenaga kerja dan teknologi di sini tidak menggali tanah dan tidak memurnikan bijih mineral. Tenaga kerja hanya memilah-milah sampah bateri lithiumion dari ponsel dan laptop bekas. 

Mengapa Korea Selatan membangun urban mining? Sebab Tiongkok memburu kobalt dan lithium bahan bateri kendaraan listrik di berbagai zona dunia. Akibatnya, harga mineral-mineral ini naik tajam, bahkan pasokan logam utama skala global pun berkurang.

Siasat Korea Selatan sukses. Industri urban mining mineral logam seharga 18,38 miliar dollar diekstrak dari sampah-sampah elektronik tahun 2016. Jumlah itu memasok sekitar 20 persen kebutuhan logam Korea Selatan (Jane Chung et al., 2018).

Akhir-akhir ini, Tiongkok mengandalkan pasokan logam dari Kongo dan Cile melalui penambangan ke perut Bumi. Sedangkan Korea Selatan, misalnya perusahan SungEel HiTech, di kota barat daya Gunsan, mengekstrak sekita 8 ribu ton lithium-ion dan logam dari sampah elektronik per tahun sejak 2018.

Hasilnya, antara lain, 830 ton litium fosfat, 1.000 ton setara logam kobalt, dan 600 ton nikel. Jumlah ini bakal meningkat sejak 2019.

Data Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources (milik pemerintah Korea Selatan) menyebut, tahun 2017, Korea Selatan mengimpor 3,5 juta ton nikel; jumlah itu naik 2 persen dari tahun 2016; impor kobalt 13.972 ton tahun 2017. Korea Selatan memilih strategi dan program penambangan sampah di kota-kota guna mengurangi ketergantungan pada pasokan mineral atau logam-logam langka dari impor.

Hingga tahun 2018, menurut data Urban Mining Association (2018) Korea Selatan, jumlah UKM dan UMKM pada sektor urban mining di Korea Selatan, berkisar 150 perusahan.

Kira-kira 20 tahun silam, perusahan Eco-System berdiri di Honjo, sekitar 80 km dari kota Tokyo, Jepang. Perusahan ini mendaur-ulang sampah elektronik dan limbah industri lainnya. E-waste dipilah dan direndam dalam bahan kimia guna menghasilkan logam murni.

Tahun 2018, Eco-System dapat menghasilkan 200-300 kg emas murni per bulan seharga kira-kria 5,9 juta – 8,8 juta dollar AS (Miho Yoshikawa, 2018). Peluang Eco-System sangat besar, seperti logam-logam khusus, misalnya indium, termasuk komponen penting untuk produksi layar komputer, antimom, bismut, televisi panel, dan produk teknologi tinggi lainnya.

Jenis industri seperti Eco-System tentu saja bukan hanya unggul ramah-lingkungan, tetapi juga dapat melibatkan UKM dan UMKM dari masyarakat perkotaan.

Urban mining adalah pilihan strategis dan solusi ramah lingkungan bagi industriindustri elektronik Jepang yang memiliki puluhan juta sampah ponsel dan gadget elektronik per tahun.  Di sisi lain, Jepang tidak memiliki sumber daya alam kaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan 'STNK Only' di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan "STNK Only" di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Tren
2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

Tren
Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Tren
Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di 'Dark Web', Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di "Dark Web", Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Tren
4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

Tren
Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Tren
41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

Tren
Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Tren
Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Tren
Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Tren
Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com