Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5,3 Miliar Ponsel Jadi Sampah Elektronik di Tahun 2022

Kompas.com - 15/10/2022, 09:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Lebih dari lima miliar atau 5,3 miliar dari 16 miliar ponsel yang dimiliki di seluruh dunia akan berakhir dibuang menjadi sampah elektronik pada tahun 2022 ini.

Jika ditumpuk di atas satu sama lain, gawai bekas itu tingginya bisa mencapai 50.000 Km atau seratus kali lebih tinggi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional berada.

Temuan tersebut, seperti dikutip dari Phys, Jumat (14/10/2022) merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh WEE, asosiasi nirlaba yang mewakili 46 organisasi produsen yang bertanggung jawab.

Meski ponsel-ponsel pintar mengandung emas, tembaga, perak, paladium, dan komponen daur ulang lainnya yang berharga, hampir semua perangkat yang tak dinginkan ini akan ditimbun, dibuang, atau dibakar, yang akan berdampak pada kesehatan dan lingkungan yang signifikan.

Seruan untuk melakukan lebih banyak daur ulang dari bahan-bahan yang berbahaya pada ponsel pintar itu pun terus dilakukan.

Baca juga: 87,52 Persen Sampah Plastik Fleksibel di Jakarta yang Masih Berakhir di TPA

"Smartphone (ponsel pintar) adalah salah satu produk elektronik yang menjadi perhatian utama (permasalahan sampah elektronik) kami. Dan jika tak mendaur ulang bahan-bahan itu, kita harus menambangnya di negara-negara seperti China atau Kongo," kata Pascal Leroy, Direktur Jenderall Forum WEE.

Menurut Global E-waste Monitor 2020, ponsel yang mati hanyalah puncak dari 44,48 juta ton limbah atau sampah elektronik global yang dihasilkan setiap tahun yang tak tidak di daur ulang.

Menurut survei di enam negara Eropa, dari Juni hingga September 2022, lebih dari 5 miliar ponsel tidak akan terpakai dan orang-orang memilih untuk menyimpan alih-alih membawanya untuk diperbaiki atau didaur ulang. Ini tentu saja berpotensi menjadi sampah elektronik.

Lebih lanjut, setidaknya ada sekitar 5 Kg perangkat elektronik yang ditimbun oleh rata-rata keluarga Eropa.

Temuan baru terkait sampah-sampah elektronik ini juga mengungkapkan bahwa 46 persen dari 8.775 rumah tangga yang disurvei, berpikir untuk menyimpan peralatan elektronik, termasuk ponsel mereka karena ada kemungkinan akan digunakan di masa depan.

Baca juga: Viral Kamar Kos Penuh Sampah Disebut Netizen Hoarding Disorder, Apa Itu?

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com