Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Pesta yang Berujung Duka, Termasuk Tragedi Halloween Itaewon

Kompas.com - 31/10/2022, 10:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan berujung duka setelah lebih dari 150 orang meninggal dunia akibat gagal jantung pada Sabtu (29/10/2022).

Puluhan ribu orang disebut turut hadir dalam acara perayaan Halloween terbesar pertama sejak pembatasan Covid-19 di Korea Selatan dicabut.

Saksi mata mengatakan orang-orang terus berduyun-duyun ke gang sempit yang sudah penuh sesak.

Padahal, warga terjatuh dan terguling dari atas jalanan menanjak akibat kerumunan yang penuh sesak.

Ini menambah catatan panjang sederet pesta atau festival mematikan yang pernah terjadi di dunia.

Baca juga: Profil Lee Ji Han, Aktor Produce 101 Season 2 yang Tewas di Tragedi Itaewon

1. Konser John Davidson pada 1977, 165 tewas

Pada 1977, kebakaran terjadi ketika acara konser John Davidson di sebuah klub malam populer di Southgate, Kentucky, Amerika Serikat.

Saat orang-orang bergegas untuk keluar secara bersamaan, banyak yang terperangkap dalam api dan asap, dikutip dari CNN.

Insiden ini mengakibatkan kematian 165 orang dan beberapa orang lainnya terluka.

2. Konser Great White pada 2003, 100 orang tewas

Tangkapan layar dari foto Boston Globe terkait kebakaran kelab malam yang menelan hingga 100 koran jiwascreenshoot Tangkapan layar dari foto Boston Globe terkait kebakaran kelab malam yang menelan hingga 100 koran jiwa
Sebanyak 100 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 200 orang terluka selama konser di klub malam The Station di West Warwick, Rhode Island.

Band Great White dijadwalkan tampil di tempat yang penuh sesak ketika kembang api yang mereka nyalakan menyebabkan kebakaran.

Kombinasi api, asap, dan kerumunan yang berusaha melarikan diri dengan cepat berubah menjadi mematikan.

"Seluruh tempat mendapat banyak asap hitam. Kami menghirup asap hitam," kata seorang penonton tentang kengerian suasana saat itu.

Pemilik klub, Jeffrey dan Michael Derderian bersaudara, serta manajer tur band Daniel Biechele, yang menyalakan kembang api, semuanya didakwa dengan beberapa tuduhan pembunuhan tidak disengaja.

Baca juga: Mengenal Itaewon, Lokasi Tragedi Halloween yang Menewaskan 151 Orang

3. Festival musik Techno Love Parade 2010, 21 tewas

Lebih dari 1,4 juta orang dilaporkan hadir untuk menghadiri festival ini di Duisburg, Jerman, yang menampilkan beberapa DJ musik techno.

Penyelenggara festival mengharapkan hanya 700.000 hingga 800.000 peserta dan lokasi acara tambahan harus dibuka untuk mengakomodasi luapan.

Akibat lonjakan itu, 21 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 500 orang terluka.

4. Konser di Oakland California 2016, 36 tewas

Sebuah pesta musik elektronik yang diadakan di sebuah gudang di Oakland, California, pada 2016 berubah menjadi mematikan setelah api menjebak dan menewaskan 36 orang yang hadir.

Penyelidik menemukan bahwa bangunan itu kehilangan beberapa fitur keselamatan, termasuk alarm asap dan pintu keluar gudang telah diblokir.

Baca juga: Kesaksian Warga soal Tragedi Halloween Itaewon yang Tewaskan 149 Orang

5. Festival keagamaan di India pada 2013, 115 tewas

Polisi dan aparat pemerintah lain berkumpul di atas jembatan yang melintasi Sungai Sindh, setelah kepanikan yang membuat 115 orang peziarah Hindu tewas terinjak-injak atau tenggelam di sungai.STR / AFP Polisi dan aparat pemerintah lain berkumpul di atas jembatan yang melintasi Sungai Sindh, setelah kepanikan yang membuat 115 orang peziarah Hindu tewas terinjak-injak atau tenggelam di sungai.
Dikutip dari The Guardian, insiden maut terjadi di sela-sela festival keagamaan di dekat sebuah kuil di distrik Datia di negara bagian Madhya Pradesh, India tengah.

Akibatnya, sekitar 115 orang tewas, sebagian besar terinjak-injak atau tenggelam dan lebih dari 110 lainnya terluka.

Pada saat kecelakaan itu, sekitar 20.000 orang berada di sebuah jembatan di atas Sungai Sindh.

Menurut pihak berwenang setempat, desas-desus tentang kemungkinan runtuhnya jembatan menyebabkan lonjakan.

6. Pesta kembang api di Pantai Gading pada 2013, 60 tewas

Pada awal tahun 2013, setidaknya 60 orang tewas terinjak-injak ketika kerumunan besar penonton meninggalkan distrik Plateau di ibu kota ekonomi Pantai Gading, Abidjan, setelah menghadiri pesta kembang api tahun baru.

Baca juga: Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan, Kenapa Kerumunan Bisa Picu Kematian?

7. Festival tradisional Oromo Irreecha 2016, 52 tewas

Pada 2 Oktober 2016, setidaknya 52 orang tewas dalam kerumunan massa di Bishoftu, 50 km tenggara Addis Ababa.

Bentrokan antara massa dan polisi selama festival tradisional Oromo Irreecha yang menandai akhir musim hujan meletus, menyebabkan pertikaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com