KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) menjadi pertandingan sepak bola terkelam dalam sejarah Indonesia.
Sebanyak 125 orang tewas dalam kerusuhan pasca lanjutan Liga 1 antara Arema FC versus Persebaya Surabaya yang berkesudahan 2-3 untuk tim tamu.
Sementara itu apabila dilihat dari jumlah korban, tragedi tersebut juga menjadi salah satu yang terbanyak di dunia.
Selain mengenai Tragedi Kanjuruhan, sejumlah berita juga banyak mendapat perhatian pembaca di laman Tren.
Selengkapnya, berikut ini Populer Tren sepanjang Minggu (2/10/2022) hingga Senin (3/10/2022).
Pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) menjadi salah satu pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah.
Dilaporkan sebanyak 127 orang tewas, 34 meninggal di rumah sakit, dan 180 dirawat, setelah terjadinya kerusuhan seusai pertandingan yang berkesudahan 2-3 untuk Persebaya.
Dikutip dari Priceonomics, pertandingan paling mematikan di dunia adalah insiden di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964.
Sebanyak lebih dari 300 orang dilaporkan tewas karena terjebak gas air mata dan berdesakan untuk keluar stadion. Pertandingan tersebut adalah kualifikasi Olimpiade 1964 antara tuan rumah Peru melawan Argentina.
Selengkapnya bisa disimak di sini:
127 Tewas, Laga Arema FC Vs Persebaya Jadi Salah Satu Pertandingan Paling Mematikan dalam Sejarah