Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pertalite Lebih Boros, Pertamina Lakukan Uji Spesifikasi BBM

Kompas.com - 30/09/2022, 15:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertamina memastikan spesifikasi dan standart Bahan Bakar Minyak (BBM) sebelum sampai ke tangan masyarakat.

Uji spesifikasi BBM ini dilakukan melalui proses quality control BBM.

Dilansir dari Antara, Pertamina juga melakukan uji spesifikasi BBM jenis Pertalite dengan metode destilasi di Laboratorium Pertamina di Integrated Terminal Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (27/9/2022).

Uji ini dilakukan untuk menjawab adanya isu Pertalite yang dianggap lebih boros dan warnanya pun berubah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, menjelaskan bahwa perubahan warna pada BBM itu tidak berpengaruh terhadap performa atau spesifikasi dari BBM.

Baca juga: Ahli Ungkap Sejumlah Dugaan Penyebab Pertalite yang Kian Boros

Dilakukan secara rutin

Selain melalukan pengujian destilasi, Pertamina juga melakukan proses quality control untuk memastikan bahwa produknya memenuhi standart dan tidak mengalami penurunan spesifikasi.

Adapun proses quality control ini tidak hanya dilakukan saat munculnya isu tersebut. Melainkan dilakukan secara rutin.

"Tentu (quality control dilakukan secara rutin), tutur Irto, saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (29/9/2022).

"Ini quality control yang sudah berjalan selama ini," terangnya lagi.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Foto Viral Perbandingan Pertalite Lama dan Baru yang Disebut Lebih Boros


Proses quality control BBM

Proses QC BBM PertaminaPERTAMINA Proses QC BBM Pertamina

Proses quality control BBM itu dilakukan sejak produk BBM masuk ke tangki timbun di Fuel Terminal (TBBM) hingga tepat sebelum disalurkan menuju SPBU.

"Proses quality control sebuah produk BBM sebelum bisa dinyatakan layak didistribusikan menuju SPBU ini dimulai dari saat produk tersebut disuplai dari kilang atau impor, saat penyimpanan, hingga sebelum disalurkan ke SPBU," terang Irto, dilansir dari laman Pertamina.

Sebelum produk BBM bisa masuk ke tangki timbun di Fuel Terminal, Pertamina terlebih dahulu memastikan produk BBM yang disuplai memiliki certificate of quality.

Kemudian, produk BBM yang disuplai lewat pipa akan diuji speknya selama pemompaan ke tanki timbun.

Saat proses suplai melalui kapal juga dilakukan pengujian kelayakan.

"Ini adalah tahap awal. Jadi sebelum sebuah produk BBM bisa benar-benar masuk ke tangki timbun, sudah ada beberapa proses quality control," tutur Irto.

Baca juga: Serba-serbi Seputar Bantuan Pemerintah, BLT BBM dan BSU Pekerja

Saat penyimpanan di tangki timbun, proses quality control juga tetap dilakukan secara periodik.

Produk BBM secara berkala diuji tepat setelah proses pemompaan baik dari pipa kilang atau impor hingga sebelum disalurkan ke mobil tangki.

Sebelum mobil tangki dapat keluar dari Fuel Terminal BBM dan menuju SPBU tujuannya, produk BBM akan kembali diuji di pintu keluar.

Kemudian Pertamina Patra Niaga juga melakukan pengecekan sebelum proses bongkar BBM dari mobil tanki hingga setelah seluruh produk BBM sudah tersalurkan ke tanki pendam SPBU.

Baca juga: Viral, Foto Perbandingan Pertalite Lama dan Baru yang Disebut Lebih Boros

Tidak lolos uji, BBM tidak dijual

Antrean BBM di SPBU Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Selasa (28/9/2022KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Antrean BBM di SPBU Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Selasa (28/9/2022

Dari tiap-tiap proses quality control di atas, akan diketahui apakah produk BBM itu lolos uji atau tidak.

Jika lolos uji quality control, maka produk akan dijual kepada masyarakat.

Sebaliknya, jika sampel yang digunakan terbukti tidak layak, produk tidak akan bisa keluar dari Terminal BBM.

"Di SPBU ini juga ada pengecekan, jika ada yang dirasa tidak sesuai spesifikasi, produk BBM tersebut akan diuji sample lagi di Fuel Terminal, tidak akan dijual," ungkap Irto.

Oleh karena itu, Pertamina mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terhadap spesifikasi BBM.

"Pertamina berkomitmen seluruh produk BBM yang dijual di lembaga penyalur resminya sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan," tandas Irto.

Baca juga: Dikeluhkan Kian Boros, Ini Cara Menghemat BBM untuk Penggunaan Sehari-hari

Dugaan Pertalite makin boros

Tangkapan layar unggahan foto disebut perbandingan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite lama dengan yang baru.DOK. FACEBOOK Tangkapan layar unggahan foto disebut perbandingan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite lama dengan yang baru.

Sementara itu, sejumlah ahli menyampaikan dugaan penyebab Pertalite yang dianggap semakin boros.

Diberitakan Kompas.com (25/9/2022), Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgandara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswisjajanto menjelaskan, penurunan kualitas Pertalite kemungkinan bisa terjadi karena massa jenis yang berubah.

Faktor massa jenis ini mencerminkan energi per liter bahan bakar. Jika masa masa jenisnya turun, maka energi yang diperoleh per liternya juga sedikit meskipun uang yang dibayarkan sama seperti sebelumnya.

Menurut Tri, terdapat beberapa faktor penyebab turunnya massa jenis BBM ini, mulai dari kondisi crude oil yang menurun secara alami hingga adanya kesalahan saat proses pengolahan.

Baca juga: Penjelasan Ahli UGM soal Pertalite Dinilai Lebih Boros dan Cepat Habis

Peralihan Pertamax ke Pertalite

Di sisi lain, dugaan penyebab Pertalite yang semakin boros juga bisa dipengaruhi oleh peralihan konsumsi BBM.

Kendaraan yang sebelumnya menggunakan Pertamax dan beralih ke Pertalite memang akan terasa lebih boros.

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady menuturkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh nilai kalor dan oktan.

Apabila pemilik kendaraan biasa menggunakan BBM dengan nilai oktan tinggi dan beralih ke BBM dengan nilai oktan rendah, maka akan menimbulkan masalah, seperti auto ignition, bahkan knocking.

"Nah auto ignition dan knocking ini membuat tenaga mesin drop," jelas Jaya.

"Sehingga untuk mendapatkan power yang sama dengan power BBM Pertamax sangat wajar oktan yang rendah akan lebih boros," tandasnya.

Baca juga: Cara Mencairkan BLT BBM Rp 600.000 di Kantor Pos, Bawa Berkas Ini

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Jenis BBM yang Dijual Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com