KOMPAS.com - Fotografer asal Swedia, Alex Dawson, membidik foto suasana "kuburan" paus bawah air dan menjadi viral di media sosial pada Rabu (21/9/2022).
Berkat foto "kuburan" paus tersebut, dia menjadi pemenang Scuba Diving's 2022 Underwater Photo Contest Wide Angle.
"Ketika saya mengambil gambar, saya ingin menciptakan perasaan 'Saya berharap saya ada di sana'. Itu mantra saya," kata Dawson dikutip dari Newsweek, Jumat (23/9/2022).
Hasil jepretan dan informasi itu diunggah oleh Dawson melalui akun Twitter @AlexDawsonPhoto.
I'm very honored that Scuba Diving Magazine choose my image as a winner of 2022 in the wide-angle category. Last but not least another image also got awarded with an honorable mention. And a big thank you for the first prize onboard the luxurious Red Sea Aggressor III in 2023 ???? pic.twitter.com/vHGh3uMArE
— Alex_Dawson_Photography (@AlexDawsonPhoto) September 21, 2022
"I'm very honored that Scuba Diving Magazine choose my image as a winner of 2022 in the wide-angle category. Last but not least another image also got awarded with an honorable mention. And a big thank you for the first prize onboard the luxurious Red Sea Aggressor III in 2023.
(Saya merasa sangat terhormat Majalah Scuba Diving memilih gambar saya sebagai pemenang tahun 2022 dalam kategori wide-angle. Last but not least gambar lain juga mendapat penghargaan dengan sebutan terhormat. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk hadiah pertama di atas kapal mewah Red Sea Aggressor III pada tahun 2023)," tulis dia.
Hingga Kamis (29/9/2022), twit itu sudah diretwit sebanyak 7.089 kali dan disukai sebanyak lebih dari 44.100 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Selain itu, sejumlah warganet pun mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Dawson.
Dawson menceritakan bahwa ia berenang bersama rekannya Anna Von Boetticher di bawah tumpukan es setinggi tiga kaki di teluk Tasiilaq, Greenland.
Saat itu lah Dawson dan Boetticher melihat ada sekitar 20 bangkai paus di bawah air.
Dikutip dari NDTV, Sabtu (24/9/2022), teluk Tasiilaq dikenal secara lokal sebagai flenseplasmen, yang secara kasar diterjemahkan menjadi "tempat menguliti".
Flenseplasmen adalah tempat para pemburu Inuit setempat mengumpulkan bangkai paus dan menelanjanginya hingga ke tulang-belulangnya.
Ketika air pasang tinggi, air laut menarik apa yang tersisa kembali ke air.
“Biasanya untuk melihat tulang ikan paus seperti ini Anda membutuhkan kapal selam,” kata Dawson.
Tapi di Greenland, bangkai paus itu terletak hanya 15 sampai 20 kaki (sekitar 6,1 meter) di bawah permukaan dan hampir tidak tersentuh.
Baca juga: Wanita Ini Kembalikan Uang Rp 8,1 Juta yang Terselip di Pesanan KFC