Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Potret "Kuburan" Ikan Paus Bawah Air, Dipenuhi Puluhan Bangkai

Kompas.com - 30/09/2022, 07:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fotografer asal Swedia, Alex Dawson, membidik foto suasana "kuburan" paus bawah air dan menjadi viral di media sosial pada Rabu (21/9/2022).

Berkat foto "kuburan" paus tersebut, dia menjadi pemenang Scuba Diving's 2022 Underwater Photo Contest Wide Angle.

"Ketika saya mengambil gambar, saya ingin menciptakan perasaan 'Saya berharap saya ada di sana'. Itu mantra saya," kata Dawson dikutip dari Newsweek, Jumat (23/9/2022).

Hasil jepretan dan informasi itu diunggah oleh Dawson melalui akun Twitter @AlexDawsonPhoto.

"I'm very honored that Scuba Diving Magazine choose my image as a winner of 2022 in the wide-angle category. Last but not least another image also got awarded with an honorable mention. And a big thank you for the first prize onboard the luxurious Red Sea Aggressor III in 2023.

(Saya merasa sangat terhormat Majalah Scuba Diving memilih gambar saya sebagai pemenang tahun 2022 dalam kategori wide-angle. Last but not least gambar lain juga mendapat penghargaan dengan sebutan terhormat. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk hadiah pertama di atas kapal mewah Red Sea Aggressor III pada tahun 2023)," tulis dia.

Hingga Kamis (29/9/2022), twit itu sudah diretwit sebanyak 7.089 kali dan disukai sebanyak lebih dari 44.100 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Selain itu, sejumlah warganet pun mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Dawson.

Baca juga: Video Viral Polisi Tilang Travel di Tol Ciawi-Sukabumi Rp 600.000 Sambil Bentak-bentak dan Ancam Perekam UU ITE

Ada 20 bangkai paus

Dawson menceritakan bahwa ia berenang bersama rekannya Anna Von Boetticher di bawah tumpukan es setinggi tiga kaki di teluk Tasiilaq, Greenland.

Saat itu lah Dawson dan Boetticher melihat ada sekitar 20 bangkai paus di bawah air.

Dikutip dari NDTV, Sabtu (24/9/2022), teluk Tasiilaq dikenal secara lokal sebagai flenseplasmen, yang secara kasar diterjemahkan menjadi "tempat menguliti".

Flenseplasmen adalah tempat para pemburu Inuit setempat mengumpulkan bangkai paus dan menelanjanginya hingga ke tulang-belulangnya.

Ketika air pasang tinggi, air laut menarik apa yang tersisa kembali ke air.

“Biasanya untuk melihat tulang ikan paus seperti ini Anda membutuhkan kapal selam,” kata Dawson.

Tapi di Greenland, bangkai paus itu terletak hanya 15 sampai 20 kaki (sekitar 6,1 meter) di bawah permukaan dan hampir tidak tersentuh.

Baca juga: Wanita Ini Kembalikan Uang Rp 8,1 Juta yang Terselip di Pesanan KFC

 

Upaya Dawson membidik foto

Untuk menangkap gambar, Dawson berenang di bawah es selama lebih dari satu jam, beralih di antara pengatur pernapasan saat napasnya membeku di katupnya.

"Dingin tidak membuatku takut," katanya, setelah menyelesaikan penyelaman dengan suhu 28 derajat Fahrenheit atau sekitar -2,2 derajat Celcius.

Satu-satunya titik masuk adalah melalui lubang kecil seukuran manusia di dalam es.

"Turun ke dalam kegelapan dan kamu sendirian. Menurutmu siapa yang ada di bawah?" ujar Dawson.

"Kemudian Anda turun dan Anda melihat tulang ikan paus ini. Mereka sangat besar," lanjut dia.

Adapun tulang paus yang terlihat adalah jenis Paus Minke yang memiliki panjang sekitar 10 meter dengan berat sekitar 10 ton.

Paus Minke dilindungi di bawah Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut meskipun mereka saat ini digolongkan sebagai hewan yang paling tidak diperhatikan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Menurut Dawson, suku Inuit hanya mengumpulkan 10 paus per tahun dari 100.000 populasi.

Dengan suasana temaram, Dawson pun mengambil gambar di lokasi tersebut dan langsung terpikir untuk mengirim ke lomba fotografi.

Ini adalah perjalanan kedua Dawson ke Greenland, setelah ekspedisi sebelumnya di tahun 2019.

"Yang menarik dari Greenland dan es yang ada di dalamnya adalah setiap kali Anda menyelam akan selalu terlihat berbeda karena esnya bergerak. Pada dasarnya setiap kali menyelam baru," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com