Untuk menangkap gambar, Dawson berenang di bawah es selama lebih dari satu jam, beralih di antara pengatur pernapasan saat napasnya membeku di katupnya.
"Dingin tidak membuatku takut," katanya, setelah menyelesaikan penyelaman dengan suhu 28 derajat Fahrenheit atau sekitar -2,2 derajat Celcius.
Satu-satunya titik masuk adalah melalui lubang kecil seukuran manusia di dalam es.
"Turun ke dalam kegelapan dan kamu sendirian. Menurutmu siapa yang ada di bawah?" ujar Dawson.
"Kemudian Anda turun dan Anda melihat tulang ikan paus ini. Mereka sangat besar," lanjut dia.
Adapun tulang paus yang terlihat adalah jenis Paus Minke yang memiliki panjang sekitar 10 meter dengan berat sekitar 10 ton.
Paus Minke dilindungi di bawah Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut meskipun mereka saat ini digolongkan sebagai hewan yang paling tidak diperhatikan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Menurut Dawson, suku Inuit hanya mengumpulkan 10 paus per tahun dari 100.000 populasi.
Dengan suasana temaram, Dawson pun mengambil gambar di lokasi tersebut dan langsung terpikir untuk mengirim ke lomba fotografi.
Ini adalah perjalanan kedua Dawson ke Greenland, setelah ekspedisi sebelumnya di tahun 2019.
"Yang menarik dari Greenland dan es yang ada di dalamnya adalah setiap kali Anda menyelam akan selalu terlihat berbeda karena esnya bergerak. Pada dasarnya setiap kali menyelam baru," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.