KOMPAS.com - Waktu dan paparan sinar matahari adalah musuh utama kulit karena bisa menyebabkan penuaan kulit lebih cepat.
Ternyata, tidak hanya matahari saja, penuaan kulit juga bisa dipengaruhi pada konsumsi gula.
Dikutip dari The Cut, (13/4/2016), dokter kulit kenamaan Hollywood, Dr. Harold Lancer menjelaskan, kelebihan glukosa dalam aliran darah dapat menyebabkan beragam masalah kulit, seperti kerutan, bintik-bintik cokelat, kulit kendur, dan lainnya.
Proses tersebut dikenal sebagai glikasi.
Lantas, apa itu glikasi?
Baca juga: Ramai soal Slugging Disebut Bisa Atasi Kulit Berjerawat, Ini Kata Dokter
Singkatnya, gula menyebabkan glikasi yang mengakibatkan penuaan kulit.
Dilansir dari Dermstore, dokter kulit yang berbasis di New York, Dr. Whitney Bowe mengatakan, glikasi adalah ketika gula mengikat molekul lain dalam tubuh Anda, seperti protein dan lipid.
“Produk sampingan gula ini melakukan dua hal. Pertama, mereka menghentikan sel-sel Anda agar tidak berfungsi dengan baik, dan kemudian mereka menciptakan radikal bebas, yang selanjutnya dapat merusak sel-sel Anda," ujar Bowe.
Akibatnya, molekul-molekul di kulit yang membuat kulit Anda tampak kencang dan awet muda, yaitu kolagen dan elastin tidak lagi mampu melakukan tugasnya.
"Selain itu, Anda menjadi lebih rentan terhadap tekanan lingkungan seperti sinar UV, polusi, dan asap rokok,” lanjut dia.
Selain meningkatkan efek penuaan, glikasi juga dapat memperburuk kondisi kulit, seperti jerawat dan rosacea.
Ditambah, semakin banyak gula yang Anda makan, maka semakin besar kemungkinan Anda akan mengembangkan resistensi insulin, yang dapat bermanifestasi sebagai pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme) dan bercak hitam di leher dan lipatan tubuh.
Baca juga: 10 Skincare Set Terbaik untuk Setiap Masalah Kulit
Risiko kerusakan kolagen bukan satu-satunya penyebab kekhawatiran.
Menurut dokter kulit bersertifikat Cheryl Lee Eberting, produk sampingan gula juga dikenal sebagai produk akhir glikasi lanjutan atau AGEs juga dapat menyebabkan kondisi sebagai berikut:
Acanthosis nigrican adalah kondisi tekstur kulit seperti beludru gelap yang ditemukan di bagian belakang leher, ketiak, lipatan siku dan punggung ujung jari.
Necrobiosis lipoidica diabeticorum adalah plak berwarna coklat kekuningan, biasanya terlihat pada tulang kering anterior.
Scleredema adultorum adalah penebalan dan pengerasan kulit yang dimulai di bagian belakang leher dan dapat meluas hingga mencakup bahu bagian atas, punggung, dan area dada.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Kulit Belang karena Terbakar Matahari
Hindari makanan yang proinflamasi, tinggi glisemik atau tinggi lemak jenuh, seperti:
Sementara itu, ada juga gula yang bisa Anda konsumsi atau aman untuk kecantikan kulit, yakni karbohidrat kompleks.
Anda bisa juga memilih beras merah dan sayuran, yang dipecah menjadi glukosa pada tingkat yang lebih lambat (dan karenanya tidak menyebabkan lonjakan insulin yang mengganggu itu).
Kemudian, pilihan rendah glikemik, seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta makanan berserat, yang menunda penyerapan gula, juga membantu mengontrol kadar gula darah.
Lakukan yang terbaik untuk mengikuti diet anti-inflamasi lemak sehat (seperti minyak zaitun dan alpukat), protein tanpa lemak (seperti salmon), serat (seperti brokoli dan kembang kol) dan antioksidan (seperti buah beri) jika Anda ingin kulit bercahaya dan awet muda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.