Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih bagi Kecantikan Kulit

Kompas.com - 28/09/2022, 09:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Waktu dan paparan sinar matahari adalah musuh utama kulit karena bisa menyebabkan penuaan kulit lebih cepat.

Ternyata, tidak hanya matahari saja, penuaan kulit juga bisa dipengaruhi pada konsumsi gula.

Dikutip dari The Cut, (13/4/2016), dokter kulit kenamaan Hollywood, Dr. Harold Lancer menjelaskan, kelebihan glukosa dalam aliran darah dapat menyebabkan beragam masalah kulit, seperti kerutan, bintik-bintik cokelat, kulit kendur, dan lainnya.

Proses tersebut dikenal sebagai glikasi.

Lantas, apa itu glikasi?

Baca juga: Ramai soal Slugging Disebut Bisa Atasi Kulit Berjerawat, Ini Kata Dokter

Apa itu glikasi?

Singkatnya, gula menyebabkan glikasi yang mengakibatkan penuaan kulit.

Dilansir dari Dermstore, dokter kulit yang berbasis di New York, Dr. Whitney Bowe mengatakan, glikasi adalah ketika gula mengikat molekul lain dalam tubuh Anda, seperti protein dan lipid.

“Produk sampingan gula ini melakukan dua hal. Pertama, mereka menghentikan sel-sel Anda agar tidak berfungsi dengan baik, dan kemudian mereka menciptakan radikal bebas, yang selanjutnya dapat merusak sel-sel Anda," ujar Bowe.

Akibatnya, molekul-molekul di kulit yang membuat kulit Anda tampak kencang dan awet muda, yaitu kolagen dan elastin tidak lagi mampu melakukan tugasnya.

"Selain itu, Anda menjadi lebih rentan terhadap tekanan lingkungan seperti sinar UV, polusi, dan asap rokok,” lanjut dia.

Selain meningkatkan efek penuaan, glikasi juga dapat memperburuk kondisi kulit, seperti jerawat dan rosacea.

Ditambah, semakin banyak gula yang Anda makan, maka semakin besar kemungkinan Anda akan mengembangkan resistensi insulin, yang dapat bermanifestasi sebagai pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme) dan bercak hitam di leher dan lipatan tubuh.

Baca juga: 10 Skincare Set Terbaik untuk Setiap Masalah Kulit

Efek gula pada kulit

Risiko kerusakan kolagen bukan satu-satunya penyebab kekhawatiran.

Menurut dokter kulit bersertifikat Cheryl Lee Eberting, produk sampingan gula juga dikenal sebagai produk akhir glikasi lanjutan atau AGEs juga dapat menyebabkan kondisi sebagai berikut:

  • Acanthosis nigrican

Acanthosis nigrican adalah kondisi tekstur kulit seperti beludru gelap yang ditemukan di bagian belakang leher, ketiak, lipatan siku dan punggung ujung jari.

  • Necrobiosis lipoidica diabeticorum

Necrobiosis lipoidica diabeticorum adalah plak berwarna coklat kekuningan, biasanya terlihat pada tulang kering anterior.

  • Scleredema adultorum

Scleredema adultorum adalah penebalan dan pengerasan kulit yang dimulai di bagian belakang leher dan dapat meluas hingga mencakup bahu bagian atas, punggung, dan area dada.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Kulit Belang karena Terbakar Matahari

Makanan tinggi gula yang sebaiknya dihindari

Es krim kopi dengan bahan utama espreso bubuk, heavy cream, dan krim kental manis. SHUTTERSTOCK/MARGOULLAT PHOTO Es krim kopi dengan bahan utama espreso bubuk, heavy cream, dan krim kental manis.
Dikutip dari Huffpost, (6/12/2017), karbohidrat sederhana adalah musuh kulit Anda, karena mereka dengan cepat terurai menjadi glukosa dan menghasilkan lonjakan insulin.

Hindari makanan yang proinflamasi, tinggi glisemik atau tinggi lemak jenuh, seperti:

  • Roti putih
  • Permen
  • Gorengan
  • Es krim
  • Jus buah
  • Pasta
  • Saus tomat
  • Krim keju
  • Selai
  • Pizza
  • Gula (putih dan coklat)
  • Makanan ringan kemasan
  • Soda

Sementara itu, ada juga gula yang bisa Anda konsumsi atau aman untuk kecantikan kulit, yakni karbohidrat kompleks.

Anda bisa juga memilih beras merah dan sayuran, yang dipecah menjadi glukosa pada tingkat yang lebih lambat (dan karenanya tidak menyebabkan lonjakan insulin yang mengganggu itu).

Kemudian, pilihan rendah glikemik, seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta makanan berserat, yang menunda penyerapan gula, juga membantu mengontrol kadar gula darah.

Lakukan yang terbaik untuk mengikuti diet anti-inflamasi lemak sehat (seperti minyak zaitun dan alpukat), protein tanpa lemak (seperti salmon), serat (seperti brokoli dan kembang kol) dan antioksidan (seperti buah beri) jika Anda ingin kulit bercahaya dan awet muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com