Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Dewan Kolonel Vs Dewan Kopral, Apa Dampaknya bagi PDI-P?

Kompas.com - 27/09/2022, 09:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemunculan Dewan Kolonel dan Dewan Kopral mewarnai dinamika politik di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dewan Kolonel dibentuk oleh anggota Fraksi PDI-P guna mendongkrak citra Ketua DPP PDI-P Puan Maharani untuk Pemilihan Presiden.

Puan Maharani pun telah merestui pembentukan Dewan Kolonel tersebut.

Tak mau kalah, Ketua Umum Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) Immanuel Ebenezer atau Noel kemudian membentuk kelompok tandingan bernama Dewan Kopral.

Tujuan pembentukan Dewan Kopral ini adalah mendorong pencapresan Ganjar pada Pemilu 2024.

Baik Puan maupun Ganjar, keduanya merupakan kandidat terkuat dari PDI-P untuk berkontestasi dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Dewan Kolonel dan Dewan Kopral

Lantas, apa dampak kemunculan dua kelompok ini bagi PDI-P?

Dampak kemunculan Dewan Kolonel vs Dewan Kopral 

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat menggelar jumpa pers di kawasan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat menggelar jumpa pers di kawasan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoriul Umam mengatakan, pembentukan Dewan Kopral merupakan bentuk pembangkangan terhadap tradisi satu komando di PDI-P.

Pasalnya, Dewan Kolenel sudah sepengetahuan dan mendapat respons positif Puan.

Karena itu, Umam menganggap inisiator wacana pembentukan Dewan Kopral seolah hendak melakukan upaya pengimbangan (balance of power) atas kian solidnya mesin politik Puan di internal PDIP yang sudah tidak lagi malu-malu menampakkan pergerakannya.

"Inisiator Dewan Kopral sepertinya juga ingin memainkan skema playing victim dengan membenturkan narasi politik elite versus politik rakyat," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Soal Dewan Kolonel Puan Maharani, PDI-P: Hanya Kongkow

Meningkatkan "saham politik" Ganjar

Gubernur Jateng ganjar Pranowo akhir Finish di Marathon Borobudur 2022 dengan membawa kain ulos.Dok. Pemprov Jateng Gubernur Jateng ganjar Pranowo akhir Finish di Marathon Borobudur 2022 dengan membawa kain ulos.

Menurutnya, implikasi pembenturan narasi politik ini bisa meningkatkan "saham politik" Ganjar dan menjatuhkan nilai politik Puan menuju Pilpres 2024.

Untuk mitigasi dampak politik, Umam menyebut PDI-P perlu menertibkan pihak-pihak yang hendak membenturkan elemen kader di internal partai.

"Di sisi lain, penertiban itu juga hendaknya tidak menghilangkan tradisi kompetisi yang sehat di internal PDI-P," jelas dia.

Baca juga: Survei Nama-nama Capres Potensial di 2024, Ganjar Nomor 1

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com