Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Sulit Terhindar dari Gigitan Nyamuk? Ini Alasannya

Kompas.com - 12/09/2022, 20:55 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber DISCOVERY

KOMPAS.com - Gigitan nyamuk kerap menimbulkan bentol yang terasa gatal pada kulit.

Kemunculan bentol itu lazim terjadi, bahkan hampir ada di tiap malam, seolah sulit bagi manusia untuk menghindari gigitan nyamuk.

Padahal, beberapa nyamuk tak hanya menimbulkan bentolan saja, tetapi juga menyebarkan virus.

Contohnya, nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebarkan virus dengue kepada manusia sehingga mengakibatkan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Selain itu, malaria juga disebabkan oleh gigitan nyamuk pada tubuh manusia.

Lantas mengapa manusia sukar terhindar dari gigitan nyamuk?

Baca juga: Cara Alami Mengusir Nyamuk Tanpa Membahayakan Hewan Peliharaan

Kemampuan nyamuk mencium bau

Nyamuk memiliki kemampuan khusus untuk menemukan mangsanya, yakni dengan mencium bau di sekitarnya.

Hewan yang tergolong serangga ini akan mendeteksi bau darah pada manusia.

Dikutip dari Discovery, sejumlah peneliti pernah menganjurkan cara untuk mengusir nyamuk, yakni dengan menghalangi kemampuan tersebut.

Namun, cara ini tidak begitu membuahkan hasil. Pasalnya, nyamuk secara natural selalu mampu menemukan mangsanya dengan cara mendeteksi aroma di sekitarnya.

Bahkan, jika manusia berusaha memblokirnya, nyamuk akan mencium aroma cara lain untuk menemukan mangsanya.

Baca juga: 10 Cara Ampuh dan Mudah Membasmi Nyamuk di Sekitar Rumah


Cara nyamuk menemukan mangsanya

Selain mendeteksi bau darah dan aroma di sekitar, nyamuk juga memiliki beragam cara untuk menemukan mangsanya.

Dikutip dari Verywell Health, berikut beberapa cara nyamuk dapat menemukan mangsanya:

1. Deteksi golongan darah

Penelitian menemukan bahwa nyamuk dengan spesies berbeda memiliki preferensi untuk golongan darah yang berbeda.

Misalnya, nyamuk Aedes albopictus menyukai golongan darah O sedangkan Anopheles gambiae menyukai golongan darah AB.

ilustrasi golongan darah ilustrasi golongan darah

2. Warna pakaian

Nyamuk juga menggunakan mata mereka untuk mengincar mangsanya. Penelitian menunjukkan bahwa memakai warna gelap seperti hijau, hitam, dan merah membuat Anda lebih mudah dikenali.

Jadi untuk bersembunyi dari nyamuk, pilihlah warna terang seperti pastel, krem, atau bahkan putih.

3. Keringat

Nyamuk mampu mendeteksi aroma seperti asam laktat, amonia, dan senyawa lain yang dikeluarkan melalui keringat.

Baca juga: Viral, Video Cara Pasang Ban Mobil di Pelek Tapak Lebar Pakai Obat Nyamuk Semprot dan Disulut Api

4. Gas karbondioksida

Dalam jarak yang cukup jauh, nyamuk bisa merasakan gas karbondioksida yang dihasilkan dari hembusan napas manusia.

Selain itu, mereka dapat melihat manusia dari jarak 5 hingga 15 meter. Kedua isyarat ini membantu mereka melacak Anda.

5. Wanita hamil

Sebuah penelitian di Afrika pada tahun 2000 menemukan bahwa nyamuk dua kali lebih tertarik kepada wanita hamil dibandingkan dengan orang yang tidak hamil.

Ada dua alasan yang melatarbelakanginya. Pertama, wanita yang tengah hamil tua mengeluarkan karbondioksisa 21 persen lebih besar.

Selain itu, perut orang hamil sekitar satu derajat lebih hangat daripada mereka yang tidak hamil.

Baca juga: Studi: Nyamuk Suka Warna Merah, Oranye, Hitam, dan Cyan

Nyamuk lebih menyukai wanita hamil karena mengeluarkan lebih banyak karbondioksida.Shutterstock Nyamuk lebih menyukai wanita hamil karena mengeluarkan lebih banyak karbondioksida.

Cara efektif terhindar dari nyamuk

Lantaran kemampuan deteksi mangsa yang beragam, ahli saraf Anandasankar Ray menganjurkan supaya manusia menggunakan aroma yang tidak disukai nyamuk agar terhindar dari gigitannya.

"Mungkin daripada mencegah mereka (nyamuk) untuk menemukan kita, akan lebih baik jika kita menggunakan bau yang tidak disukai nyamuk," ujarnya, dikutip dari Discovery.

Menurut India Today, berikut aroma yang tidak disukai nyamuk:

  • Serai
  • Cengkih
  • Kayu cedar
  • Lavender
  • Kayu putih
  • Permen
  • Rosemary
  • Geraniol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com