Kemunculan bentol itu lazim terjadi, bahkan hampir ada di tiap malam, seolah sulit bagi manusia untuk menghindari gigitan nyamuk.
Padahal, beberapa nyamuk tak hanya menimbulkan bentolan saja, tetapi juga menyebarkan virus.
Contohnya, nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebarkan virus dengue kepada manusia sehingga mengakibatkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Selain itu, malaria juga disebabkan oleh gigitan nyamuk pada tubuh manusia.
Lantas mengapa manusia sukar terhindar dari gigitan nyamuk?
Kemampuan nyamuk mencium bau
Nyamuk memiliki kemampuan khusus untuk menemukan mangsanya, yakni dengan mencium bau di sekitarnya.
Hewan yang tergolong serangga ini akan mendeteksi bau darah pada manusia.
Dikutip dari Discovery, sejumlah peneliti pernah menganjurkan cara untuk mengusir nyamuk, yakni dengan menghalangi kemampuan tersebut.
Namun, cara ini tidak begitu membuahkan hasil. Pasalnya, nyamuk secara natural selalu mampu menemukan mangsanya dengan cara mendeteksi aroma di sekitarnya.
Bahkan, jika manusia berusaha memblokirnya, nyamuk akan mencium aroma cara lain untuk menemukan mangsanya.
Cara nyamuk menemukan mangsanya
Selain mendeteksi bau darah dan aroma di sekitar, nyamuk juga memiliki beragam cara untuk menemukan mangsanya.
Dikutip dari Verywell Health, berikut beberapa cara nyamuk dapat menemukan mangsanya:
1. Deteksi golongan darah
Penelitian menemukan bahwa nyamuk dengan spesies berbeda memiliki preferensi untuk golongan darah yang berbeda.
Misalnya, nyamuk Aedes albopictus menyukai golongan darah O sedangkan Anopheles gambiae menyukai golongan darah AB.
2. Warna pakaian
Nyamuk juga menggunakan mata mereka untuk mengincar mangsanya. Penelitian menunjukkan bahwa memakai warna gelap seperti hijau, hitam, dan merah membuat Anda lebih mudah dikenali.
Jadi untuk bersembunyi dari nyamuk, pilihlah warna terang seperti pastel, krem, atau bahkan putih.
3. Keringat
Nyamuk mampu mendeteksi aroma seperti asam laktat, amonia, dan senyawa lain yang dikeluarkan melalui keringat.
4. Gas karbondioksida
Dalam jarak yang cukup jauh, nyamuk bisa merasakan gas karbondioksida yang dihasilkan dari hembusan napas manusia.
Selain itu, mereka dapat melihat manusia dari jarak 5 hingga 15 meter. Kedua isyarat ini membantu mereka melacak Anda.
5. Wanita hamil
Sebuah penelitian di Afrika pada tahun 2000 menemukan bahwa nyamuk dua kali lebih tertarik kepada wanita hamil dibandingkan dengan orang yang tidak hamil.
Ada dua alasan yang melatarbelakanginya. Pertama, wanita yang tengah hamil tua mengeluarkan karbondioksisa 21 persen lebih besar.
Selain itu, perut orang hamil sekitar satu derajat lebih hangat daripada mereka yang tidak hamil.
Cara efektif terhindar dari nyamuk
Lantaran kemampuan deteksi mangsa yang beragam, ahli saraf Anandasankar Ray menganjurkan supaya manusia menggunakan aroma yang tidak disukai nyamuk agar terhindar dari gigitannya.
"Mungkin daripada mencegah mereka (nyamuk) untuk menemukan kita, akan lebih baik jika kita menggunakan bau yang tidak disukai nyamuk," ujarnya, dikutip dari Discovery.
Menurut India Today, berikut aroma yang tidak disukai nyamuk:
https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/12/205500465/mengapa-kita-sulit-terhindar-dari-gigitan-nyamuk-ini-alasannya