Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Raja Charles III, Ahli Waris Takhta Ratu Elizabeth II

Kompas.com - 09/09/2022, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Charles (73) naik tahta menjadi Raja Charles III usai meninggalnya Ratu Elizabeth II yang tidak lain adalah ibunya.

Dia dinobatkan menjadi ahli waris takhta berikutnya selama tujuh dekade dengan jarak penantian terlama dalam sejarah monarki Inggris.

Dikutip dari The Guardian, selama ini Charles tidak pernah mengungkapkan ke publik tentang hari di mana dia diangkat sebagai raja di Inggris.

Pasalnya, kematian ibundanya, Ratu Elizabeth II selalu dianggap sebagai kesedihan yang mendalam.

Penobatan Charles sebagai Raja Inggris dan 14 wilayah Persemakmuran dari Kanada hingga Australia ini akan menjadi babak baru dalam hidupnya.

Baca juga: Pangeran Charles Jadi Raja Inggris Setelah Ratu Elizabeth II Meninggal

Profil Raja Charles III

Disadur dari ABC News, Raja Charles III adalah anak pertama dari Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh.

Dia lahir di Istana Buckingham di London, 14 November 1948. Saat berusia tiga tahun, ia sudah menjadi ahli waris lantaran ibunya naik takhta sebagai ratu menggantikan Raja George VI yang meninggal dunia.

Tak heran, setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth pada 8 September 2022, Charles secara otomatis naik takhta sebagai raja Britania Raya dan Kerajaan Persemakmuran lainnya.

Meskipun Raja Charles III menjadi ahli waris takhta, hal itu tidak membuat Pangeran William secara otomatis menjadi Pangeran Wales.

Pangeran William mewarisi gelar ayahnya Duke of Cornwall, sedangkan Kate sekarang bergelar Duchess of Cornwall and Cambridge.

Adapun gelar baru untuk istri Charles, Camilla, adalah Permaisuri sebagaimana istilah yang digunakan untuk pasangan raja.

Baca juga: Operation London Bridge, Protokol yang Akan Dimulai di Hari Kematian Ratu Elizabeth II


Pendidikan Raja Charles III

Charles memilih untuk bersekolah ketimbang menerima bimbingan belajar bersama guru privat di rumah istana keluarga.

Keputusannya itu membuat Charles kecil menjadi satu-satunya ahli waris takhta Kerajaan Inggris pertama yang mendapat pendidikan formal.

Pada 7 November 1956, Charles memulai pendidikannya di sekolah Hill House, London. Di sekolah, dia diperlakukan selayaknya siswa pada umumnya. Charles kecil tidak diistimewakan oleh pendiri dan kepala sekolah, Stuart Townsend.

Charles juga pernah menimba ilmu di dua eks sekolah ayahnya, Cheam Preparatory School di Berkshire, Inggris pada 1958, dan Gordounstoun di Skotlandia pada 1962.

Di usianya yang menginjak remaja, Charles lagi-lagi mendobrak tradisi kerajaan dengan melanjutkan jenjang pendidikan ke universitas, alih-alih bergabung dengan Angkatan Bersenjata Inggris.

Pada 1970, ia lulus dari Universitas Cambridge dengan gelar Bachelor of Arts dan menjadi ahli waris pertama yang mendapatkan gelar universitas Master of Arts.

Kendati demikian, Charles kemudian menjalankan tradisi kerajaan dengan bergabung ke Royal Air Force, Royal Navy, dan Royal Naval Air Station.

Baca juga: Perjalanan Ratu Elizabeth II, 70 Tahun Bertakhta dan Lewati 15 Perdana Menteri

Perangko menjelang pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana pada 29 Juli 1981.Shutterstock Perangko menjelang pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana pada 29 Juli 1981.

Asmara Raja Charles III

Pada 1981, Charles menikahi Lady Diana Spencer yang menjadi Putri Wales. Pasangan itu memiliki dua putra, yaitu William dan Harry yang berada di urutan kedua dan keenam ahli waris takhta.

Dalam biografi 1994 berjudul Prince of Wales karya Jonathan Dimbleby yang disahkan oleh Charles, ia mengungkapkan bahwa dirinya merasa ditekan oleh ayahnya untuk menikahi Diana.

Charles juga mengaku tidak pernah jatuh cinta Kepada Diana.

Mengacu pada buku itu, Charles mulai berselingkuh dengan Camilla Parker Bowles pada 1986. Keduanya bertemu di pertandingan polo beberapa tahun sebelumnya.

Pada 1992, Charles dan Diana setuju untuk berpisah. Lalu empat tahun kemudian, 1996, keduanya resmi bercerai.

Sebuah biografi 1992 tentang Putri Wales, Diana: Her True Story, di mana dia berkolaborasi dengan penulis, Andrew Morton, mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang pernikahan yang bermasalah itu.

Dalam buku tersebut, Diana sempat merasa cemburu dan curiga atas romansa Charles dan kehadiran Camilla sebagai "orang ketiga" dalam hubungan mereka.

Pada 1997, Diana tewas dalam kecelakaan mobil di Paris.

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Boris Johnson, PM Inggris yang Mengundurkan Diri

Dari kiri, Camilla Duchess of Cornwall, Pangeran Charles, Ratu Elizabeth II, Pangeran George, Pangeran William, Putri Charlotte, Pangeran Louis, dan Kate, Duchess of Cambridge muncul di balkon Istana Buckingham selama Kontes Jubilee Platinum di luar Istana Buckingham di London , Minggu 5 Juni 2022, pada empat hari penutupan Jubileum Platinum. Setelah Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis (9/9/2022), pangeran Charles menjadi Raja Inggris.AP PHOTO/JONATHAN BRADY Dari kiri, Camilla Duchess of Cornwall, Pangeran Charles, Ratu Elizabeth II, Pangeran George, Pangeran William, Putri Charlotte, Pangeran Louis, dan Kate, Duchess of Cambridge muncul di balkon Istana Buckingham selama Kontes Jubilee Platinum di luar Istana Buckingham di London , Minggu 5 Juni 2022, pada empat hari penutupan Jubileum Platinum. Setelah Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis (9/9/2022), pangeran Charles menjadi Raja Inggris.

Menikahi Camilla

Pada 2005, Charles memutuskan untuk menikahi Camilla (75) yang kemudian dikenal sebagai Duchess of Cornwall. Pasangan itu tinggal bersama di Clarence House yang merupakan kediaman kerajaan Inggris di The Mall di London.

Namun, mereka diperkirakan akan pindah ke Istana Buckingham sekarang karena dia adalah raja.

Charles dan Camilla juga diharapkan dimahkotai secara berdampingan sesuai permintaan Elizabeth.

Baca juga: Pernyataan Raja Charles III Setelah Ratu Elizabeth II Wafat

Kegiatan sosial Raja Charles III

Sebagai Pangeran Wales terlama, Charles telah memelopori sejumlah inisiatif dan pekerjaan amal selama bertahun-tahun.

Salah satunya, ia memulai inisiatif pada 2007 yang disebut "Mosaik". "Mosaik" menawarkan program pendampingan kepada orang-orang muda yang tumbuh di komunitas yang kekurangan.

Raja Charles juga meluncurkan "Kampanye untuk Wol" pada 2010 untuk mempromosikan kesadaran masyarakat akan manfaat lingkungan dari wol dan memperluas pasar bagi peternak domba Inggris untuk memenuhi kebutuhan.

Tak hanya itu, Charles ikut mengambil peran dalam berbagai olahraga termasuk pacuan kuda, berlayar, dan scuba diving.

Dia bahkan mengumpulkan uang untuk amal dengan bermain polo hingga akhir 2004 ketika dia akhirnya memutuskan untuk pensiun dari permainan setelah bermain selama lebih dari 40 tahun.

Di waktu luangnya, Charles gemar melukis. Litografi karya seninya akan dijual dan semua hasilnya disumbangkan ke Yayasan Amal Pangeran Wales.

Raja Charles III juga suka berkebun dan menanam tanaman pagar, terutama di kebun organiknya di Highgrove House, kediamannya di dekat Tetbury di Gloucestershire.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com