Padahal, Kamaruddin melihat ada beberapa poin dari hasil otopsi kedua yang perlu dijelaskan secara detail.
Misalnya, hasil otopsi kedua menyatakan bahwa ada 5 peluru yang masuk dan 4 peluru keluar.
Menurutnya, hal itu bertentangan dengan penjelasan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri sebelumnya.
"Karo Penmas pertama kali menjelaskan, Bharada E menembak 5 kali kena 4 kali. Ini sekarang hasilnya 5 peluru, 4 keluar, 5 masuk. Jadi ini tambah pelurunya dari hasil otopsi pertama," kata dia.
Baca juga: Perincian Hasil Otopsi Kedua Brigadir J
Sejumlah temuan berhasil disingkap dari hasil otopsi ulang jenazah Brigadir J. Salah satunya adalah fakta bahwa tidak ada luka-luka selain luka akibat kekerasan senjata api.
Berikut fakta temuan tim forensik dari hasil otopsi kedua Brigadir J:
Tim dokter forensik telah memeriksa hasil pemeriksaan yang bersumber dari foto dan gambaran mikroskopik.
Mereka memastikan bahwa hanya ditemukan luka tembak masuk dan luka tembak keluar di tubuh Yosua.
Ade mengungkap, terdapat 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar.
Ade mengatakan, lokasi luka tembak ada di daerah dada dan kepala.
"Lokasi luka tembaknya ada dua luka yang fatal, yaitu luka di daerah dada dan di kepala. Itu sangat fatal," jelasnya.
Tak hanya itu, ditemukan juga luka seperti jari yang rusak pada jenazah Brigadir J.
Menurut Ade, luka itu disebabkan bekas trajektori atau lintasan anak peluru yang menyerempet jari.