KOMPAS.com - Sejumlah negara kini kembali dihadapkan dengan kenaikan kasus akibat varian baru, di tengah upaya mereka menuju endemi Covid-19.
Kendati demikian, kenaikan kasus tidak membuat negara-negara itu menerapkan kembali pembatasan seperti sebelumnya.
Kekebalan yang sudah terbentuk melalui vaksinasi dan infeksi Covid-19 menjadi faktor penting untuk menekan jumlah pasien dengan kondisi parah atau meninggal dunia.
Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Selasa (23/8/2022) adalah sebagai berikut:
Sementara kasus aktif secara global mencapai 19.039.024 dengan rincian 18.995.130 dalam kondisi ringan dan 43.894 di antaranya kritis.
Baca juga: Ini Kabar Terbaru GeNose Usai Pandemi Covid-19 Mereda
Pada Senin (22/8/2022), Indonesia melaporkan 3.300 kasus Covid-19, turun selama tiga hari berturut-turut.
Tambahan kasus ini juga menjadi yang terendah dalam satu bulan terakhir.
Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan berasal dari DKI Jakarta dengan 1.546 kasus dan Jawa Barat 639 kasus.
Kendati demikian, angka positivity rate Covid-19 di Indonesia masih berada di kisaran 7,98 persen.
Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus di suatu negara dianggap terkendali apabila angka positivity rate berada di bawah 5 persen.
Baca juga: Covid-19 dan Cacar Monyet Belum Usai, Muncul Flu Tomat, Apa Itu?
Filipina adalah salah satu dari sedikit negara terakhir yang beralih kembali ke pembelajaran tatap muka setelah Covid-19 melanda.
Tetapi, beberapa ahli mengatakan bahwa penangguhan yang berkepanjangan dari pembelajaran tatap muka telah memperburuk krisis pendidikan.
Sekitar 24.000 sekolah umum di negara itu, akan menerapkan pembelajaran tatap muka selama lima hari, dikutip dari BBC.