Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bedah Bariatric seperti yang Dijalani Melly Goeslaw

Kompas.com - 18/07/2022, 19:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musisi Melly Goeslaw belum lama ini membagikan cerita bahwa dirinya menjalani tindakan medis yang disebut dengan istilah "Bariatric".

Hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram miliknya @melly_goeslaw, Minggu (17/7/2022).

"Bismillah aku mau membagikan momen bahagiaku, salah satu langkah besar di hidupku, yang ternyata sangat menyenangkan. Aku melakukan BARIATRIC, temen2 silahkan di browsing ya apa itu Bariatric...," demikian tulis istri Anto Hoed itu.

Secara singkat, dalam unggahan yang lain Melly menjelaskan bahwa tindakan ini terpaksa ia ambil karena program diet dan olahraga yang ia jalani hanya mampu menurunkan 25 kg berat badannya, tidak bisa lebih.

Padahal, dalam kondisi setelah diet itu, Melly masih dinyatakan obesitas atau kelebihan berat badan hingga 35 kg.

Di sisi lain, kadar gula darah dalam tubuhnya diketahui tinggi.

"Saat gula darah tinggi, nafsu makan jd makin gede kan, jadi gk kelar2," tulis dia.

Baca juga: Tips Diet untuk Usia 40 Tahun ke Atas

Apa itu bariatric?

Dilansir dari Web MD, bariatric merupakan operasi bedah yang bisa menjadi alternatif bagi seseorang untuk menurunkan berat badannya, khususnya bagi mereka yang memenuhi kriteria medis dan sudah melakukan diet juga olahraga namun terbukti tidak efektif menurunkan berat badan menjadi ideal.

Secara teknik, bariatric ini membantu penurunan berat badan pasien dengan cara mengubah sistem pencernaannya.

Ada sejumlah metode yang bisa dilakukan:

1. Bypass lambung

Operasi bypass lambung adalah salah satu jenis operasi bariatric yang paling umum dilakukan.

Sederhananya, dokter akan membuat sebuah kantong kecil di bagian atas perut, memisahkannya dari bagian perut lainnya. Kemudian sebagian ujung usus kecil akan dihubungkan ke kantong baru itu.

Perubahan hormon usus pun akan terjadi.

Prosedur ini membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung lambung, serta membatasi penyerapan kalori dan nutrisi tubuh pasien.

Baca juga: Keputusan Melly Goeslaw Jalani Operasi Bariatric

2. Sleeve gastrectomi

Yang kedua adalah sleeve gastrectomi. Ini melibatkan pengangkatan sekitar 80 persen lambung, menyisakan kantong berbentuk tabung atau selongsong.

Pengangkatan ini membuat perut pasien menjadi lebih kecil, sehingga tidak bisa menampung banyak makanan.

Ini juga mengurangi produksi hormon ghrelin yang mengatur nafsu makan.

Operasi bariatric biasanya dilakukan pada penderita obesitas yang tak bisa menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga.PEXELS/Andres Ayrton Operasi bariatric biasanya dilakukan pada penderita obesitas yang tak bisa menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga.

3. Penyesuaian pita lambung

Metode bariatric yang satu ini menempatkan pita tiup di bagian atas perut yang akan menciptakan kantong lebih kecil.

Sama seperti sleeve gastrectomi, penyesuaian pita lambung juga akan membuat kemampuan menyimpan makanan pasien menjadi lebih sedikit. Jadi pasien akan cepat merasa kenyang.

Ukuran pita akan berkurang seiring berjalannya waktu dengan penyesuaian berulang.

4. Saklar duodenum

Terakhir adalah metode saklar duodenum, di mana dokter akan membuat kantong berbentuk tabung di sebagian perut dan melewati sebagian besar usus kecil.

Apa yang dilakukan adalah membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung perut dan membuat rasa kenyang datang lebih cepat.

Bariatric adalah tindakan operasi yang sangat efektif, tetapi juga menyimpan risiko yang besar, seperti pasien bisa mengalami kekurangan vitamin atau malnutrisi.

Dikutip dari Mayo Clinic, intinya, prosedur bariatric ada yang bekerja dengan membatasi jumlah kemampuan makan, ada yang mengurangi kemampuan tubuh menyerap nutrisi, ada pula yang bekerja dengan keduanya.

Baca juga: Kisah Yuliana-Yuliani, Kembar Siam Dempet Kepala Operasi Tahun 1987

Bariatric bisa dilakukan jika...

Seperti dijelaskan di awal, bariatric dilakukan untuk menurunkan berat badan ketika pasien telah melakukan diet dan olahraga namun tidak berhasil membuat berat badannya turun ideal.

Berat badan yang berlebih itu bisa berisiko mendatangkan beragam penyakit berat seperti jantung, hipertensi, diabetes tipe 2, apnea tidur, dan lain-lain.

Perlu diingat, operasi bariatric bukan didesain untuk semua orang yang kelebihan berat badan. Ada kriteria medis tertentu yang harus dipenuhi.

Biasanya tindakan ini disarankan dilakukan pada pasien yang tidak berhasil menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga.

Atau, akan disarankan pada pasien yang mengalami sakit berat akibat berat badan berlebih yang dimilikinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com