Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Stut Motor Bisa Dikenai Sanksi Tilang? Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 11/07/2022, 18:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Narasi yang mengungkap bahwa tindakan stut motor bisa ditilang, viral di media sosial.

Narasi tersebut diunggah oleh akun ini di Instagram pada Minggu (10/7/2022).

"Awas, Stut motor bisa didenda Rp 250ribu atau penjara 1 bulan," tulis pengunggah.

Dalam unggahan tersebut terlampir sebuah video yang menampilkan dua pengemudi motor berjalan hampir beriringan, dengan salah satu pengemudi mendorong motor yang mogok menggunakan kakinya. Tindakan inilah yang dikenal dengan istilah stut motor.

Unggahan narasi tersebut mendapat berbagai respons warganet. Sebagian dari mereka menyayangkan adanya sanksi tilang bagi pengendara motor yang melakukan stut motor.

"Kita di anjurkan untuk tidak tolong menolong ygy," tulis @p**************.

"Nolong orang aja di denda," ungkap akun @a*************.

"Wes, sesama pengguna jalan jadi egois," sesal @g*****.

Hingga Senin (11/7/2022), unggahan tersebut telah ditonton oleh 779.000 akun, disukai oleh 29.400 akun, dan dikomentari lebih dari 3.500 pengguna Instagram.

Lantas, benarkan pengendara yang melakukan stut motor bisa ditilang?

Baca juga: Viral, Video Pemakai Sandal Jepit di Depok Dapat Surat Teguran dari Polisi, Ini Penjelasannya

Ini penjelasan polisi

Dirlantas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo Yogo membantah narasi yang beredar bahwa stut motor bisa ditilang.

Dia memastikan pihaknya tidak akan menilang pengendara yang tengah melakukan stut motor.

"Nggak ada (tilang)," kata Sambodo, dilansir dari NTMC Polri.

Sebaliknya, Sambodo mengatakan bahwa stut motor menandakan seorang pengendara tengah mengalami masalah pada kendaraannya. Oleh karena itu, polisi seharusnya memberikan pertolongan kepada pengendara tersebut.

"Stut motor terjadi karena ada motor yang mogok atau habis bensin. Berarti masyarakat sedang dalam kesulitan, seharusnya polisi menolong, bukan menilang," ucap Sambodo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com