Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Einstein Juga Manusia Biasa

Kompas.com - 11/07/2022, 14:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sejarawan New York University, Matt Stanley menjelaskan, penyebab kegagalan Einstein sebagai dosen sebagian besar karena kesalahan Einstein. "Ia bukan siswa yang hebat, ia pun tidak menghormati para profesornya dan banyak membolos kelas karena terlalu yakin bahwa ia akan lulus."

Hasil telusuran para sejarawan juga menemukan, Einstein suka mabuk. Dalam sebuah kartu pos tahun 1915 yang dikirimkan kepada temannya, Conrad Habicht, Einstein menulis, "Kami, celakanya, mabuk berat dan "tewas" di bawah meja."

"Einstein muda rupanya seorang bohemian, bukan sosok orang bijak seperti yang terpikirkan oleh kita saat ini," ungkap Stanley.

Sebagai catatan, Habicht diketahui sebagai salah satu pendiri Olympia Academy di Bern, klub minum-minum di mana orang berkumpul untuk berdebat filsafat dan sains.

Belakangan, Einstein menyebut bahwa klub itu memberikan dampak luar biasa pada kariernya.

Selanjutnya, sebagaimana kebanyakan tokoh dunia lainnya, Eisntein juga mengalami perceraian. Einstein menikah dengan salah satu rekan fisikawan, Mileva Maric, tahun 1903. Perkawinan tersebut penuh dengan dinamika dan berakhir tahun 1919, tahun di mana perjanjian Versailes ditandatangani. Isi perjanjian itu adalah Jerman mengakui kekalahan atas sekutu di Perang Dunia Pertama.

"Dalam lembar-lembar suratnya kita lihat Einstein muda sedikit pemberontak, dan tidak tahan godaan wanita," terang Stanley.

"Ia sempat menjalin beberapa hubungan romantis yang berakhir kurang baik, meski saya kira ia memetik sejumlah pelajaran di kemudian hari," tambah Stanley .

Kemudian Einstein menikahi sepupunya, Elsa, pada tahun yang sama dengan tahun perceraiannya dengan Maric. Namun, pernikahan kedua itu juga tidak berjalan mulus.

Kehidupan anak-anak Einstein juga berantakan. Einstein bahkan menyebut anaknya 'bajingan' dalam sebuah surat, walaupun layaknya orangtua lainnya, Einstein tentu amat menyayangi anak-anaknya.

Baca juga: Begini Kisah Unik di Balik Foto Ikonik Einstein Menjulurkan Lidahnya

Einstein selalu menulis surat dalam setiap kepergiannya kepada kedua anaknya, yaitu Hans Albert dan Eduard. Namun hidup Eduard berbalik tragis ketika dia didiagnosis mengidap skizofrenia di usia 20 tahun. Sementara Hans Albert, putra sulungnya, mengalami masalah keuangan. Seperti banyak ayah-ayah lain, Einstein menghadapi persoalan pula dengan anak-anaknya.

Einstein "melarikan diri"

Terakhir, Einstein juga melakukan perjalanan untuk "melarikan diri." Dalam setiap perjalanan yang dilakukan oleh sang genius, ada kisah di baliknya yang tidak banyak diketahui. Einstein pernah pergi bertualang jauh dari negaranya, ke Jepang. Kemudian diketahui bahwa perjalanan tersebut adalah tindakan untuk melewatkan upacara penganugerahan hadiah Nobel terhadap dirinya.

Sang ahli fisika itu dikabarkan juga mengakui bahwa pembunuhan Menlu Jerman, Walther Rathenau, oleh ekstremis sayap-kanan pada tahun itu, adalah salah satu alasand ia meninggalkan Jerman untuk sementara waktu. Einstein kemudian bahkan beremigrasi ke AS dari Eropa. Perjalanan ini dilakukan pada masa kekuasaan Hitler.

Einstein juga memilih negara AS sebagai tempat menghabiskan sisa hidupnya. Einstein meninggal dunia tahun 1955 di Princeton.

Ya begitulah hidup, tak mengecualikan Einstein sekalipun. Ada duka, ada suka, ada pahit, ada manis, dan ada-ada saja. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com