Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pengeroyokan Remaja Putri di Sempur Bogor, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 28/06/2022, 18:31 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksi kekerasan terhadap remaja putri berhasil terekam oleh kamera ponsel. Rekaman video ini pun kemudian beredar dan viral di media sosial pada Selasa (28/6/2022).

Video tersebut beberapa di antaranya diunggah oleh akun Instagram ini dan ini pada Selasa (28/6/2022).

Dalam keterangannya, aksi kekerasan terjadi di sekitar lapangan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (26/6/2022) lalu.

Video berdurasi 18 detik tersebut menayangkan seorang remaja berkaos hitam dengan celana jeans biru menendang bagian kepala remaja putri lain yang tengah duduk di trotoar.

Saat remaja putri ini bangkit dari duduk, remaja berkaos hitam menariknya, melempar, kemudian kembali melayangkan pukulan.

Selain kedua remaja ini, tampak dua remaja lain yang diam dan menonton aksi kekerasan ini.

Hingga Selasa (28/6/2022) sore, unggahan video aksi kekerasan remaja ini telah dilihat oleh lebih dari 1.700 warganet Instagram.

Melihat video yang beredar, sejumlah warganet pun menyayangkan aksi kekerasan antar remaja ini.

"Waduuuh berasa jagoan...tiada tanding, gak.dikasih jajan sama emaknya mewek loh," tulis salah satu warganet.

"Ya sdh cri smpe dpt pelaku nya jgn biar in trjdi trs2an .g ad efek jera nti nya," komentar warganet lain.

"Tangkap. Jgn kasih ampun," ujar warganet lainnya.

Baca juga: Viral, Video Pria Dikejar Sekuriti di Bintaro Exchange, Disebut Colek Sejumlah Anak

Penjelasan Polda Jawa Barat

Untuk mengonfirmasi video aksi kekerasan remaja yang beredar di media sosial, Kompas.com menghubungi Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo membenarkan adanya aksi kekerasan tersebut.

Dia melaporkan, tempat kejadian perkara (TKP) terjadi di Taman Lapangan Sempur, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Menurut Ibrahim, tindak kekerasan tersebut telah dilaporkan oleh ibu korban ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bogor pada Senin (27/6/2022) pukul 14.00 WIB.

"Dasar: LP/B/732/VI/2022/SPKT/Polresta Bogor Kota/Polda Jawa Barat tanggal 27 Juni 2022, pelapor S H, ibunda korban," terang Ibrahim, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Video Viral Penampakan Uang Rp 100.000 Saat Kena Sinar Ultraviolet

Kronologi singkat

Aksi kekerasan terjadi pada Minggu, 26 Juni 2022 pukul 14.00 WIB di Lapangan Sempur, Kota Bogor.

Dari laporan ibunda, korban merupakan seorang pelajar berusia 14 tahun 11 bulan.

Saat itu, terlapor memukul korban menggunakan tangan kosong di bagian wajah. Bukan hanya itu, terlapor juga dilaporkan telah menjambak dan menendang korban.

Aksi kekerasan ini pun mengakibatkan kepala bagian kanan korban mengalami memar.

"Akibatnya korban memar di bagian kepala bagian kanan," ujar Ibrahim.

Adapun kini, pihak kepolisian tengah melengkapi administrasi penyelidikan dan penyidikan, serta memeriksa para saksi dan korban.

Jumlah dan identitas pelaku pun belum diketahui, karena masih dalam proses pendalaman oleh pihak kepolisian.

"Belum diketahui, karena masih didalami," ujar Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com