Bagi masyarakat yang ingin mengabadikan fenomena ini melalui video, Andi menyarankan untuk memasang kamera all-sky dengan medan pandang 360 derajat dan dihadapkan ke zenit (titik di atas kepala).
Tips lain, masyarakat bisa juga mengatur shutter speed dengan kecepatan yang tinggi, eksposur yang lama, dan white balance yang tidak terlalu putih.
Baca juga: Malam Ini Puncak Hujan Meteor Bootid, Bagaimana Menyaksikannya?
Andi mengatakan, hujan meteor Bootid akan memiliki intensitas meteor yang bervariasi, yakni antara 0-100 meteor jam ketika di zenit.
Adapun fenomena hujan meteor Bootid ini, berasal dari sisa debu komet periodik 7P/Pons-Winnecke.
Fenomena hujan meteor Bootid sendiri terjadi secara periodik, setiap tahunnya pada tanggal yang relatif sama.
"Disebut periodik karena sebenarnya Bumi memasuki sisa debu komet atau asteroid yang terletak di konstelasi tertentu. Sehingga tanggal-tanggal terjadinya hujan meteor selalu berada di tanggal yang relatif sama," papar Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.