KOMPAS.com - Meski di beberapa area ada kenaikan kasus, namun secara bertahap dunia kini mulai beralih dari pandemi menuju endemi Covid-19.
Ini terjadi setelah sebagian besar negara mengumumkan kesiapannya dalam hidup berdampingan dengan virus corona.
Kendati demikian, kasus infeksi Covid-19 masih terus dilaporkan.
Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Rabu (22/6/2022) adalah sebagai berikut:
Sementara kasus aktif secara global mencapai 18.556.150 dengan rincian 18.519.996 dalam kondisi ringan dan 36.154 di antaranya kritis.
Baca juga: Alarm Bahaya Covid-19: Penambahan 1.000 Kasus 7 Hari Berturut-turut hingga Lonjakan Kasus Aktif
Di Indonesia, kenaikan kasus mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan kasus ini terjadi seiring ditemukannya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Bahkan, Indonesia mencatat angka kasus harian di atas 1.000 dalam tujuh hari berturut-turut.
Penambahan kasus di atas 1.000 untuk pertama kalinya dilaporkan setelah dua bulan terjadi pada 15 Juni, dengan 1.242 kasus.
Pada Selasa (22/6/2022), Indonesia melaporkan 1.678 kasus, tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Dengan tambahan itu, total kasus infeksi yang dilaporkan di Indonesia mencapai 6.070.933 kasus dengan 156.700 kematian.
Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan berasal dari DKI Jakarta.
Baca juga: Temui Jokowi, Dirjen WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan, negara itu mengalami peningkatan 23 persen dari minggu ke minggu pada Selasa (21/6/2022).
"Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih baru," kata kementerian, dikutip dari Channel News Asia.
Meskipun subvarian BA.2 masih menyumbang sebagian besar infeksi Covid-19 Singapura, Kementerian Kesehatan mengatakan proporsi infeksi BA.4 dan BA.5 meningkat.
Sekitar 30 persen dari kasus COVID-19 di komunitas dalam seminggu terakhir adalah kasus dengan subvarian BA.4 dan BA.5, dibandingkan dengan masing-masing 17 persen, 8 persen dan 3 persen untuk tiga minggu sebelumnya.