Pada 2014, tepatnya 22 Oktober 2014, seorang pendukung Pasoepati, tewas saat menyaksikan laga antara Persis Solo melawan Martapura FC.
Ia bernama Joko Riyanto (35) yang merupakan warga Ngalian, Pelem, Simo, Boyolali.
Dikutip dari Kompas.com (23/10/2014), Joko terbunuh akibat mendapat tusukan sedalam 8 cm yang mengenai paru-parunya.
Kericuhan terjadi akibat keputusan wasit dalam pertandingan yang tidak diterima oleh salah satu pihak pendukung.
Akhirnya, terjadilah perusakan fasilitas, pembakaran kendaraan, pelemparan batu, dan kericuhan yang menyebabkan salah satu suporter kehilangan nyawanya.
Baca juga: Sebelum Tewas, Ikhwan Diseret dan Dipukuli Pakai Stik Bisbol
Muhammad Ikhwanuddin (19), warga Petenangan, Cilacap, Jawa Tengah, pendukung klub PSCS Cilacap.
Ia tewas akibat pengeroyokan oknum tak dikenal di bus yang ia tumpangi dengan rombongan lain pada perjalanan pulang setelah menonton klub kesayangannya bertanding di Solo.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, (13/10/2014), ia mengalami luka di bagian wajah dan mengalami tusukan yang mengenai ulu hatinya.
Gerombolan pengeroyok menggunakan cadar hitam, membawa pentungan dan senjata tajam, mencegat bus dan merangsek masuk ke dalamnya.
Mereka menghajar penumpang dan berhasil masuk ke dalam bus dengan membawa pentungan dan senjata tajam.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Solo, di dekat Bandar Udara Adi Sucipto.
Demikian sederet kasus kekerasan dan tragedi yang menimpa suporter sepak bola di Indonesia.
(Sumber: Kompas.com/Kevin Topan Kristianto, Putra Prima Perdana, Michael Hangga Wismabrata | Editor: Sem Bagaskara, Egidius Patnistik, Caroline Damanik, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.