KOMPAS.com - Varian Omicron dari virus corona Covid-19 telah menyebar ke banyak negara dan menginfeksi banyak orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sudah menetapkan Omicron sebagai variant of concern (VOC) atau varian yang dikhawatirkan.
Terbaru, subvarian Omicron yang muncul dan sudah menginfeksi beberapa pasien di Indonesia yakni BA.4 dan BA.5.
Baca juga: Ini Beda Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 dengan Subvarian Sebelumnya
Kenapa virus corona terus bermutasi dan muncul banyak sub varian Covid-19?
Dikutip dari RNZ, (9/5/2022), semua virus, termasuk virus corona penyebab Covid-19 terus bermutasi.
Sebagian besar mutasi tidak banyak berpengaruh pada kemampuan virus untuk menular dari satu orang ke orang lain atau menyebabkan penyakit parah.
Ketika virus mengakumulasi sejumlah besar mutasi, itu dianggap sebagai garis keturunan yang berbeda (agak seperti cabang yang berbeda pada pohon keluarga).
Tetapi garis keturunan virus tidak diberi label varian sampai ia mengumpulkan beberapa mutasi unik yang diketahui meningkatkan kemampuan virus untuk menularkan dan/atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Ini adalah kasus untuk garis keturunan BA (kadang-kadang dikenal sebagai B.1.1.529) WHO pun melabelinya sebagai Omicron.
Omicron telah menyebar dengan cepat, mewakili hampir semua kasus saat ini dengan genom yang diurutkan secara global.
Karena Omicron telah menyebar dengan cepat, dan memiliki banyak kesempatan untuk bermutasi, Omicron juga memperoleh mutasi spesifiknya sendiri. Hal ini telah memunculkan beberapa sub-garis keturunan, atau sub-varian.
Dua yang pertama diberi label BA.1 dan BA.2. Daftar saat ini sekarang juga mencakup BA.1.1, BA.3, BA.4 dan BA.5.
Baca juga: Gejala Covid Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang Terdekteksi di Bali